Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Marko Arnautovic Korban "PHP", Potret Kepanikan Erik ten Hag dan Buruknya Perencanaan Man United

10 Agustus 2022   12:22 Diperbarui: 13 Agustus 2022   15:21 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marko Arnautovic (kiri depan) saat memperkuat tim nasional Austria di Euro 2020: AFP PHOTO/DANIEL MIHAILESCU via Kompas.com

Salah satu nama yang bukan pemain Setan Merah ikut mengemuka. Dia adalah Marko Arnautovic. Seiring berjalannya waktu, rumor tersebut mulai berubah menjadi fakta.

United, melansir manchesterveningnews.com, sudah mengajukan tawaran 8 juta euro atau sekitar Rp 120 miliar kepada Bologna agar melepasnya. Bila sudah di tahap itu, Setan Merah memang benar-benar serius padanya.

Apa yang membuat United tertarik pada pemain depan Austria itu? Apa istimewanya dia sehingga di saat-saat seperti ini menjadi incaran? Apakah ia adalah solusi bagi prahara yang tengah mendera Manchester Merah?

Memang cukup mengejutkan United membidik Arnautovic. Usia dan statistik penampilannya tidaklah istimewa.

Pemain itu sudah lewat kepala tiga, tepatnya 33 tahun. Kariernya tidaklah mentereng. Mengawali perjalanannya di FC Twente, lalu tak sampai semusim dipinjamkan di Inter Milan.

Penampilannya di Serie A jauh dari memuaskan. Tak semoncer di Eredivisie dengan 14 gol dalam 59 penampilan.  Di Negeri Pizza ia hanya kebagian tiga laga.

Pelatih Internazionale Milan saat itu, Jose Mourinho pun memberik kesan buruk kepadanya. Ia dianggap pemain yang "tidak dapat diatur" dan masih menyimpan "mentalitas seorang anak."

Ia kemudian mencoba peruntungan di Bundesliga Jerman, memperkuat Werder Bremen, sebelum melewatkan enam musim di Liga Inggris. Menjalani 184 laga di Liga Inggris dengan mencetak 43 gol bersama Stoke City dan West Ham United.

Ia melanjutkan petualangan bersama Shanghai Port. Setelah dua musim di Liga Super China, ia pun kembali mendarat di Serie A musim panas lalu, bersama Bologna terikat kontrak dua tahun.

Rupanya ia tak melewatkan kesempatan kedua kembali ke Italia. Musim lalu, ia mencetak 14 gol dalam 33 laga. Ia pun menjadi pemain penting yang belum rela dilepas, seperti ditegaskan direktur olahraga klub, Marco Di Vaio.

"Ini bukan masalah uang. Marko tak ternilai harganya bagi kami secara teknis dan untuk apa yang dia wakili untuk klub kami. Bologna ingin terus maju bersamanya, dia bisa melakukan lebih baik dari tahun lalu dan membantu kami berkembang," demikian Di Vaio melansir Goal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun