Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kans Adu Tajam Darwin Nunez vs Haaland dan 3 Sebab Community Shield 2022 Tetap Penting di Tengah Badai Cedera Liverpool

29 Juli 2022   12:52 Diperbarui: 29 Juli 2022   12:56 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Darwin Nunez (kanan) bakal diuji oleh Manchester City di Community Shield 2022 di King Power Stadium, Sabtu (30/7/2022) malam WIB:  AFP/RONNY HARTMANN via Kompas.com

 

Musim baru Liga Primer Ingggris akan (selalu) dibuka dengan Community Shield.  Pertemuan antara juara Liga Primer Inggris dan Piala FA musim sebelumnya yang sudah terjadi sejak 1908 silam.

Kali ini Manchester City selaku jawara Liga Primer Inggris akan menghadapi Liverpool yang merupakan pemenang Piala FA. 

Berbeda dengan kebanyakan musim sebelumnya yang digelar di Stadion Wembley, duel kedua tim kali ini akan mengambil tempat di  markas Leicester City yakni King Power Stadium pada Sabtu (30/7/2022) mulai pukul 23.00 WIB.

Turnamen yang awalnya bernama FA Charity Shield tentu tidak sekadar pemanasan. Mengapa demikian? Sekurang-kurangnya ada beberapa alasan untuk menunjukkan betapa pentingnya perebutan trofi ini.

Pertama, dua tim yang bertarung kali ini sudah sering terlibat persaingan menjadi penguasa kompetisi domestik. Kita tentu masih ingat jalannya drama perburuan gelar Liga Primer Inggris musim lalu yang berlangsung hingga pekan terakhir.

City yang sempat tertinggal 0-2 kemudian mengukir "comeback" untuk mengunci kemenangan 3-2  atas Aston Villa. Sepuluh menit terakhir yang sangat krusial bagi City untuk merebut gelar keempat dalam lima tahun masa kejayaan mereka.

Sementara Liverpool yang berharap Aston Villa bisa menjaga keunggulan demi mencegah City merebut poin penuh akhirnya harus menepuk dada meski menang 3-1 atas Wolverhampton Wanderers.

Kemenangan The Reds juga tak kalah dramatis. Skor sama kuat 1-1 bertahan cukup lama sebelum Mohamed Salah mencetak gol tambahan di menit ke-84 kemudian dikunci oleh Andrew Robertson jelang bubaran.

Kini kedua tim akan kembali berhadap-hadapan di awal musim. Pertemuan yang tidak sekadar sebuah salam jumpa untuk memulai lagi persaingan. Pertemuan yang mengandung prestise di dalamnya.

Kedua, kedua pelatih, Jurgen Klopp dan Pep Guardiola sesungguhnya memiliki anggapan berbeda terkait Community Shield.

Klopp tegas mengatakan Community Shield penting. Urgensinya terletak pada ambisi pelatih asal Jerman itu untuk kembali angkat trofi itu setelah terakhir kali tim itu melakukannya pada 2006 silam. Klopp ingin menambah koleksi gelarnya, melengkapi musim lalu yang hampir meraih empat gelar.

Di sisi berbeda, pada 2019 Guardiola pernah berseloroh miring tentang Community Shield. Pelatih City asal Spanyol itu menganggapnya tak berfaedah.  

"Community Shield? Tidak ada yang menghitungnya, itu pertanyaannya, saya ingin jawaban." Demikian eks juru taktik Barcelona saat itu melansir manchestereveningnews.com.

Jelas bagi Guardiola, tidak penting mengadakan pertandingan sementara tim-tim sedang bergiat mempersiapkan musim kompetisi yang padat dan panjang.

Baginya, lebih penting bersiap untuk musim baru atau menambah waktu liburan ketimbang terlibat dalam Community Shield.

Ia pun termakan anggapan pihak lain yang tak memasukan Community Shield dalam hitungan.

"Kami telah memenangkan dua gelar musim ini (2019) dan memiliki tiga untuk dimainkan tetapi semua orang mengatakan satu. Mengapa bermain jika itu tidak masuk hitungan?"

Apakah Guardiola masih terpenjara pada penilaian masa lalu itu? Musim kemarin mereka hanya mendapat satu gelar dan musim ini masih menjadi tanda tanya, apakah Guardiola masih mengganggap inferior Community Shield?

Sekuat-kuatnya Guardiola bertahan pada anggapan itu, ia tentu akan tetap menaruh perhatian tersendiri pada Community Shield. Sekurang-kurangnya ia tidak ingin timnya menjadi bulan-bulanan Liverpool.

Ketiga, terlepas dari penilaian subjektif sejumlah pihak, kehadiran Community Shield bisa dimaknai sebagai pemanasan dalam arti sesungguhnya.

Mulai memanaskan mesin tim. Darinya bisa diketahui sejauh mana tingkat kesiapan mereka sebelum mengarungi gelombang musim baru yang penuh tantangan. Membereskan berbagai pekerjaan rumah setelah sejumlah turnamen pramusim. Menceburkan para pemain anyar dalam arus persaingan ketat sepak bola Inggris.

Liverpool dan City meraih hasil berbeda selama pramusim. Dicukur Manchester United 0-4 dan dipecundangi RB Salzburg 0-1 di samping membekuk Crystal Palace 2-0 dan menggasak Leipzig 5-0 adalah hasil pramusim Liverpool di Thailand, Singapura, dan Jerman.

Jumlah laga pramusim City lebih sedikit.  Mereka  pun tak banyak bepergian dengan hanya melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Hasilnya, sempurna.  Club America hingga Bayern Muenchen tak berkutik, masing-masing takluk 1-2 dan 0-1.

Di laga-laga itu, kedua pelatih melakukan sejumlah eksperimen. Di kubu City misalnya, Guardiola memberi tempat kepada para pemain muda seperti Josh Wilson-Esbrand, Cole Palmer, dan Liam Delap.

Esbrand yang yang baru berusia 19 tahun tampil gemilang. Ia memberi harapan tersendiri bagi Guardiola yang baru saja kehilangan Oleksandr Zinchenko yang menyebrang ke Arsenal.

Bukan tidak mungkin, Guardiola akan kembali memberi kesempatan kepada talenta-talenta muda itu. Kesempatan mereka unjuk gigi sekaligus meyakinkan Guardiola untuk memasukan mereka dalam rencananya di musim baru Liga Inggris.

Di sisi berbeda, menyusul kepergian sejumlah pemain di bursa transfer musim panas ini dan hadirnya beberapa amunisi baru, Guardiola bisa menjadikan Community Shield sebagai kesempatan untuk kembali mengintegrasikan Phil Foden, John Stones, dan Ilkay Gundogan yang absen ke Negeri Paman Sam dengan bintang baru bernama Erling Haaland.

Adu tajam

Bagaimana peluang kedua tim di Community Shield 2022? Sebelum itu, perlu digarisbawahi, kedua tim menghadapi pertandingan pemanasan ini di bawah bayang-bayang kekhawatiran akan cedera.

Diogo Jota dan Alisson Becker dipastikan melewatkan Community Shield kali ini. Keduanya tengah dalam pemulihan cedera. Begitu juga Alex Oxlade-Chamberlain, Caoimhin Kelleher, Calvin Ramsay, Kaide Gordon, hingga bek sayap asal Yunani, Kostas Tsimikas.

Badai cedera yang menerpa Liverpool sebelum musim baru tentu membuat Klopp was-was. Pelatih asal Jerman itu tidak ingin makin banyak pemain yang naik ke meja perawatan. Mereka perlu memulai musim baru dengan kekuatan terbaik.

Begitu juga Guardiola. Anggapan kurang pentingnya turnamen ini bisa mendorong pelatih berkepala plontos itu lebih memberi kesempatan kepada para pemain muda, alih-alih para pemain utama yang disiapkan untuk memulai pertempuran di awal musim.

Aymeric Laporte yang absen di pra-musim, begitu juga Ruben Dias dan Erling Haaland yang tidak mendapat menit bermain maksimal di Amerika Serikat membuat Guardiola akan mengambil sikap berbeda sebagai pencegahan agar mereka lebih fit memulai musim baru, menghadapi West Ham pada akhir pekan depan.

Haaland absen saat menghadapi Club America dan hanya tampil 40 menit kontra Bayern Muenchen. Guardiola ingin agar pemain 22 tahun itu lebih fokus ke musim baru Liga Primer Inggris.

Sebagai ganti salah satu striker terbaik di dunia itu, Guardiola memiliki opsi dalam diri Julian Alvarez. Pemain yang diboyong dari River Plate itu dalam kondisi yang lebih baik.

Namun, City memiliki kelemahan tersendiri. Sudah dua musim tanpa pemain nomor 9 dan walau terkesan baik-baik saja dengan tak pernah kalah dar Liverpool dalam empat pertemuan di liga, City sesungguhnya mengalami kebuntuan dalam penyelesaian akhir, yang terlihat jelas dalam dua pertemuan dengan Liverpool musim lalu.

Hasil imbang 2-2 baik di Anfield maupun di Etihad Stadium, tidak bisa tidak merefleksikan di balik kedigdayaan dan kemewahan kedalaman skuad The Citizen, masih terselip PR besar dalam penyelesaian akhir.

Kehadiran Haaland adalah jawaban untuk itu. Diperkuat dengan hengkangnya Raheem Sterling beberapa waktu lalu. Guardiola tentu sedang berpikir agar lini depan tak sampai kembali buntu.

Klopp sudah mengisyaratkan keseriusannya menghadapi laga ini. Darwin Nunez, sang rekrutan anyar itu berpeluang diterjunkan lagi sebagai pemanasan akhir sebelum musim baru dimulai. Pemain muda Uruguay ini tengah menjadi buah bibir di tengah perjuangannya mencari keseimbangan dalam skuad Liverpool usai tampil angin-anginan kala dipecundangi Salzburg. 

Kita berharap Haaland pun bisa diberi menit bermain. Bila itu terjadi, maka akan memberi nilai lebih bagi Community Shield 2022. Sebuah tontonan menarik akan aksi dua bintang muda kelas dunia dalam persaingan antara dua raksasa yang mulai memanas.

Satu laga ini memang tak bisa digadai dengan satu musim yang jauh lebih kompetitif dan prestisius. Namun, sekali lagi, kedua kubu tidak mungkin menutup mata untuk tidak memburu trofi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun