Klub yang terpaksa meminta para pemainnya memotong gaji tidak sedikit dan terancam melego aset-aset penting. Klub yang setelah merogoh kocek tidak sedikit masih tetap bisa memboyong rombongan super besar untuk menjalani tur pramusim ke Amerika Serikat seperti mereka sedang baik-baik saja.
Kata-kata apa lagi yang cocok untuk menggambarkannya? Barcelona seperti memiliki pohon uang ajaib.
Tarik ulur De Jong
Kita bisa menggali lebih jauh mengapa Barcelona bisa tetap bergeliat meski dalam situasi terjepit. Salah satu sebab adalah klub pemilik utang terbesar di dunia baru saja mengambil langkah berani untuk menggandeng perusahaan investasi global bernama Sixth Street Partners.
Dari kerja sama yang sebenarnya lebih sebagai pinjaman lunak itu, Barca mendapat sekitar 267 juta Euro atau lebih dari Rp 4 triliun. Utang yang kemudian ditebus dari pemotongan 10 persen hak siar televisi LaLiga selama 25 musim ke depan.
Jelas, angka tersebut tetap tak cukup memangkas gunung utang klub. Barca mau tidak mau perlu mendapat suntikan dana dari sumber lain. Frenkie de Jong adalah bagian dari solusi keuangan Barcelona.
Dari mantan pemain Ajax Amsterdam itu, Barca bisa mendapat dana segar sekitar 85 juta Euro atau sekitar Rp 1,28 triliun.
Hanya saja, urusan transfer De Jong tidak berjalan mulus. Justru terlihat semakin ruwet. Betapa tidak. Barcelona tetap menyertakannya dalam perjalanan ke Negeri Paman Sam.
Xavi Hernandez pun memberinya menit bermain. Menempatkannya sebagai bek tengah di babak pertama saat menghadapi Real Madrid pada akhir pekan lalu.
Kesan Xavi pada De Jong sungguh positif. Komentarnya usai laga sebenarnya terdengar dilematis. Mengakui De Jong sebagai pemain penting dengan perannya sebagai bek tengah yang memuaskan di satu sisi. Di sisi berbeda tetap meratapi kondisi klub yang tengah terseok-seok.
"Dia pemain kunci, tapi kemudian ada situasi ekonomi dan Financial Fair Play. Saya tidak mengirim pesan kepada siapa pun. Saya sangat menyukainya sebagai pemain. Bermain sebagai bek tengah, dia [De Jong] dapat memberi kami banyak, dia bisa beradaptasi dengan posisi itu. Kami ingin bek tengah itu mendistribusikan bola dan dia melakukannya dengan sangat baik."