Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Ginting Banting Raket, Indonesia Berjaya dengan 3 Gelar, dan Apesnya China di Singapore Open 2022

18 Juli 2022   00:54 Diperbarui: 18 Juli 2022   05:14 1907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Sinisuka Ginting menjuarai Singapore Open 2022. Sumber: PBSI via Kompas.com

"Ini adalah kemenangan yang sangat emosional bagi saya..." (Anthony Ginting melansir New Strait Times)

Singapore Open 2022 sepertinya menjadi panggung pertunjukkan bagi para pebulutangkis Indonesia. Betapa tidak. Dari empat wakil yang lolos ke partai pamungkas, satu terjadi "all Indonesian final" dan dua lainnya berhasil menggapai klimaks di turnamen level Super 500 itu.

Tiga gelar diboyong dari Singapore Indoor Stadium, Minggu (18/7/2022) menempatkan Indonesia sebagai juara umum. Dua gelar lainnya dibagi kepada India dan Thailand.

Sementara itu, China begitu apes. Meloloskan tiga wakil di tiga nomor berbeda, tak satu pun dari antaranya berhasil keluar sebagai pemenang.

Hari baik bagi bulutangkis Indonesia dibuka oleh Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Walau berstatus non-unggulan, keduanya berhasil membuat unggulan lima dari China, Zhang Shu Xian/Zheng Yu kembali bertekuk lutut.

Apri/Fadia menang dua gim 21-14 dan 21-17 dalam waktu 39 menit. Ini menjadi kemenangan ketiga secara beruntun di tahun ini sejak Indonesia Open dan berlanjut di Malaysia Open, dua pekan silam.

Rekor sempurna Apri/Fadia atas pasangan nomor 19 BWF itu mengantar mereka ke podium juara. Hebatnya, sejak melakoni debut di SEA Games 2021 di Vietnam, akhir Mei lalu, keduanya tidak hanya meraih medali emas di ajang tersebut. 

Keduanya sudah meraih tiga gelar dari enam turnamen yang diikuti dan empat final yang dijejaki. Medali emas SEA Games, berikut gelar Malaysia Open dan Singapore Open adalah pencapaian mereka tak lebih dari dua bulan sejak diterjunkan sebagai pasangan di turnamen resmi.

Salah satu kegagalan mereka di partai final terjadi di Indonesia Masters saat dikalahkan Chen Qingchen/Jia Yifan dari China.

Penampilan Apri/Fadia terlihat semakin konsisten. Sebagai pasangan mereka semakin padu. Usia muda tak jadi halangan untuk bersaing dengan pasangan-pasangan elite dunia. Kerendahan hati untuk saling belajar, tekad baja, hingga daya tahan adalah sebagian dari banyaknya faktor yang membuat mereka menjadi pasangan ganda putri yang tengah menjadi buah bibir.

Peringkat dunia Apri/Fadia setelah mengakhiri paceklik gelar ganda putri Indonesia di Singapore Open sejak Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari pada 2016 lalu dipastikan akan terus melonjak drastis dari lingkaran 62 BWF.

Prestasi Leo/Daniel

Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin adalah pasangan muda ketiga milik Indonesia yang mencuri perhatian di tahun ini.

Setelah Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menjuarai All England dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Rambitan menjadi jawara Asia, giliran pasangan berjuluk The Babies itu mencapai podium tertinggi.

Keduanya berhasil mengatasi senior mereka Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto. Kemenangan rubber game 9-21 21-14 21-16 memberikan arti lain bagi The Babies.

Gelar BWF World Tour pertama mereka sejak menjadi juara dunia junior beberapa tahun silam. Mengalahkan pasangan ganda putra yang paling fenomenal saat ini.

Pasangan ganda putra yang dipuji banyak orang karena konsistensi mereka usai merebut tiga gelar yakni Swiss Open, Indonesia Masters, dan Malaysia Masters dan empat kali menjadi runner-up yakni Korea Open, Badminton Asia Championship, Thailand Open, dan Malaysia Open.

Seandainya The Babies tidak melakukan "comeback" setelah kalah telak di gim pertama, Fajar/Rian akan semakin dominan di barisan ganda putra saat ini dengan raihan empat gelar.

Hanya saja, The Babies menunjukkan ketangguhan mereka untuk lepas dari dikte dan tekanan Fajar/Rian. Berbalik menemukan pola permainan sendiri, lebih berani beradu, dan mengeluarkan segenap kemampuan.

Alhasil, The Babies bisa mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul. Kemenangan dalam waktu 52 menit ini semakin istimewa karena menjadi kemenangan ketiga mereka dalam empat pertemuan menghadapi pasangan ganda putra terbaik di dunia itu.

Akhir Penantian Ginting

Usai Kodai Naraoka gagal mengembalikan kok untuk menghentikan poin kemenangan, Anthony Sinisuka Ginting langsung membanting raketnya. Sebuah ekspresi yang tak biasa dari seorang Ginting yang kalem itu.

Rupanya, selebrasi yang mengagetkan itu menjadi pelampiasannya  setelah meraih gelar pertama dalam lebih dari dua tahun terakhir. Ginting terakhir kali bertarung di final dan menjadi juara adalah Indonesia Masters 2020.

Setelah itu, Ginting mampu berbicara banyak di Olimpiade Tokyo di tahun yang sama. Medali perunggu yang ia raih sepertinya menjadi akhir dari pencapaian Ginting. Selanjutnya, ia seakan tak putus dirundung malang.

Ginting menjadi pemain yang banyak disorot. Tidak sedikit yang mengecamnya. Tidak terkecuali dari para legenda badminton Indonesia.

Kemenangan 23-21 21-17 atas lawan asal Jepang yang berperingkat 43 BWF menjadi pembuktian akan kembalinya Ginting ke performa terbaik. Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat yang kualitas dan potensinya sudah diakui dunia kembali menunjukkannya dengan gelar.

Gelar di ajang ini pun menorehkan kenangan tersendiri bagi Ginting. Gelar pertamanya di Negeri Singa setelah tiga kali tampil di partai final. Pada edisi sebelumnya, Ginting menyerah dari senior Naraoka yang saat itu tengah mengganas dan mendominasi. Siapa lagi kalau bukan Kento Momota.

Ginting larut dalam kegembiraan. Begitu juga sang pelatih, Irwansyah. Kala Ginting, ranking 6 BWF, membanting raket, Irwansyah bertepuk tangan, kemudian sujud syukur.

"Saya harus menanggung kemerosotan dan berjuang. Namun, saya tidak pernah berhenti percaya kepada diri sendiri. Saya tahu saya akan keluar lebih kuat dari itu," tegas Ginting..

Pelatih ini ingin mengucap syukur atas pencapaian para anak didiknya.  Pekan lalu, Chico Aura Dwi Wardoyo berjaya di Malaysia Masters. Dua gelar dalam dua pekan beruntun adalah kegembiraan luar biasa bagi seorang pelatih.

China Apes

Seperti disinggung di awal, China nelangsa kali ini. Harapan meraih tiga gelar pupus. Jangankan tiga, satu gelar pun tak dapat.

Hari buruk China dimulai oleh Wang Zhi Yi di tunggal putri. Menghadapi unggulan tiga dari India, Pusarla V.Sindhu, pemain ranking 11 BWF itu menyerah usai bertarung tiga gim, 21-9 11-21 21-15.

Sindhu yang kini bercokol di peringkat 7 BWF menjaga tren positif saat menghadapi Wang. Skor pertemuan keduanya kini menjadi 2-0 untuk pemain kebanggaan dari negeri anak benua itu.

Selanjutnya, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping tak mampu meredam Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Pertemuan unggulan pertama dan ketiga ini tak terjadi seperti duel antara dua unggulan.

Sebab, pasangan Thailand yang karib disapa Bass/Popor itu mampu mengendalikan pertandingan. Lawannya yang menjadi unggulan ketiga banyak melakukan kesalahan sendiri dan tak mampu lepas dari tekanan.

Tak heran bila Bass/Popor mampu menegaskan status mereka sebagai unggulan teratas dan kembali ke puncak ranking dunia, menggusur kompatriot Wang/Huang, Zheng Si Wei/Huang Yaqiong.

Seperti kita tahu, sektor ganda putri yang menjadi harapan terakhir China pun gagal berakhir manis. Zhang/Zheng belum mampu memutus rentetan hasil buruk menghadapi Apri/Fadia.

Patut diakui, para pemain Indonesia memang begitu "on fire" di Singapura. Sebuah peningkatan dari turnamen ke turnamen yang patut diapresiasi.

Semoga ini menjadi kabar baik yang semakin memotivasi sektor-sektor lain agar mampu unjuk gigi pula. Selain itu, menyemangati para pemain Indonesia umumnya agar terus konsisten dan berprestasi sampai jauh.

Selamat!

Hasil final Singapore Open 2022, Indonesia boyong tiga gelar: tournamentsoftware,com
Hasil final Singapore Open 2022, Indonesia boyong tiga gelar: tournamentsoftware,com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun