Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Fajar/Rian Buat Malaysia Gigit Jari, Chico Aura di Ambang Sejarah, dan Kans 3 Gelar dari Malaysia Masters 2022

9 Juli 2022   22:53 Diperbarui: 10 Juli 2022   01:05 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chico Aura Dwi Wardoyo usai memastikan tiket final Malaysia Masters 2022: dok PBSI via Kompas.com

Para pebulutangkis Indonesia sepertinya sungguh berjodoh dengan Malaysia Masters 2022. Betapa tidak. Empat dari lima wakil yang tampil di semifinal, Sabtu (9/7/2022) sejak petang hingga malam WIB, berhasil melaju ke partai pamungkas.

Hanya Gregoria Mariska Tunjung yang tersandung. Usai mencetak "back-to-back" kemenangan atas unggulan pertama dari Jepang, Akane Yamaguchi di babak sebelumnya, langkah tunggal putri 22 tahun itu dihentikan sesama pemain muda dari Jepang, An Se-young 21-18 13-21 21-8  dalam tempo hampir satu jam.

Kandasnya Jorji, begitu pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu disapa, membuat sektor tunggal putri tak bisa mengirim wakil ke final. Namun, Indonesia tetap berpeluang besar menjadi juara umum.

Indonesia menjadi penyumbang wakil terbanyak, dibanding China dengan tiga wakil, serta Jepang dan Hong Kong masing-masing menempatkan satu utusan. Tiga gelar berpeluang diboyong ke Tanah Air dari turnamen Super 500 ini.

Sementara tuan rumah kembali gigit jari. Dari dua wakil di babak empat besar, tak satu pun yang sanggup melangkah ke partai pamungkas pada Minggu (10/7/2022) di Axiata Arena, Kuala Lumpur.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi salah satu pemupus harapan Malaysia. Unggulan keenam ini berhasil menghentikan langkah harapan ganda putra tuan rumah, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Pertarungan sempat ketat, setelah peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu memaksa Fajar/Rian bermain hingga gim ketiga. Namun, di set penentuan, penampilan mereka justru antiklimaks.

Fajar/Rian yang kini berada di peringkat 5 BWF berhasil menyudahi pertandingan berdurasi 50 menit itu dengan skor akhir 21-14 19-21 21-10. Ini menjadi kemenangan ketiga FajRi atas Aaron/Soh secara beruntun serentak membuat skor "head to head" menjadi imbang, 3-3.

Hasil semifinal Malaysia Masters 2022: tournamentsofware.com
Hasil semifinal Malaysia Masters 2022: tournamentsofware.com

Fajar/Rian yang menjuarai Swiss Open 2022 dan Indonesia Masters 2022 menjadi pasangan ganda putra yang membuat barisan ganda putra Malaysia tak berkutik. Pasangan ini membuktikan diri sebagai penjegal langkah setiap ganda putra Negeri Jiran.

Setelah ini nama mereka akan ramai dibicarakan sebagai salah satu momok yang membuat Rexy Mainaky dan tim pelatih Malaysia harus melakukan evaluasi serius. Kegagalan Aaron/Soh membuat Malaysia kembali menjadi penonton di kandang sendiri.

Menariknya, kemenangan Fajar/Rian sekaligus memastikan terciptanya "all Indonesia final" di sektor yang selama ini konsisten mengharumkan nama Merah-Putih.

Lebih menarik lagi, Fajar/Rian bertemu senior mereka, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. The Daddies mampu menjinakkan pasangan non-unggulan dari China, Liang Wei Keng, Wang Chang dalam dua gim, 21-19 dan 21-14.

The Daddies sungguh menunjukkan perbedaan jam terbang yang tergambar jelas dari peringkat dunia yang terpaut jauh.

Kemenangan atas lawannya yang berada di posisi 182 BWF adalah cara pasangan kawakan ini menunjukkan diri masih pantas berada di posisi tiga BWF walau secara usia sungguh tak muda lagi.

Lantas siapa paling berpeluang menempati podium tertinggal?

Kedua pasangan memiliki kans yang sama. Peringkat dunia mereka tidak terpaut jauh. Dari beberapa sisi, The Daddies memiliki keuntungan. Mulai dari ranking dunia, pengalaman, hingga skor pertemuan.

Namun, Fajar/Rian yang menjadi pasangan ganda putra paling konsisten sejauh ini bakal membuat The Daddies harus mempersiapkan strategi tersendiri. Fajar/Ria tentu sangat bersemangat menambah koleksi gelar mereka di tahun ini.

Pertemuan terakhir kedua pasangan ini terjadi di Indonesia Masters 2020. Saat itu, The Daddies menang rubber game, 12-21 21-18 17-21.

Belum ada cerita kedua pasangan ini saling beradu di partai final. Ini bakal menjadi pertemuan pertama mereka di partai penghabisan.

Laga ini diprediksi bakal menarik. Walau tanpa para pelatih di sisi lapangan, menempatkan pertandingan ini sebagai penutup rangkaian final menunjukkan duel ini memiliki daya tarik tersendiri.

Chico dan Rinov/Pitha Menuju Klimaks

Terlepas dari siapa yang memenangi final ganda putra, Indonesia dipastikan sudah meraih satu gelar. Kans menambah koleksi gelar masih terbuka dari sektor tunggal putra dan ganda campuran.

Chico Aura Dwi Wardoyo dan Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari tetap patut diberikan harapan untuk menggapai klimaks.

Langkah Chico di turnamen ini sungguh fenomenal. Ia sanggup memutuskan ekpektasi penggemar bahwa Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie bakal berbicara banyak saat Viktor Axelsen dan Lee Zii Jia memutuskan absen.

Ternyata, prediksi tersebut salah. Chico sanggup membuktikan dirinya pantas diperhitungkan. Mengalahkan Ginting di babak perempat final adalah cara paling elegan dari pemain kelahiran Jayapura, Papua ini memaklumkan kepada dunia.

Selanjutnya, di babak semifinal, performa Chicho tak terbendung. Ia berhasil memenangi pertarungan menghadapi sesama pemain yang tidak diunggulkan, Lu Guang Zu.

Chico harus berjuang hingga hampir 90 menit sebelum merebut kemenangan 20-22 23-21 21-19 dari pemain China berperingkat 25 BWF.

Kemenangan ini membuat Chico mengimbangi skor pertemuan menjadi 1-1. Di sisi lain, Chico yang sudah mengukir sejarah tersendiri dalam kariernya dengan menginjak final Super 500 untuk pertama kali, diharapkan menjaga momentum positif saat menantang unggulan delapan dari Hong Kong, NG Ka Long Angus.

Chico jelas harus waspada. Lawannya memiliki ranking dunia jauh lebih tinggi. Ditambah lagi, pemain berperingkat 13 BWF itu unggul 2-0 dalam skor pertemuan, dengan perjumpaan sebelumnya terjadi di Indonesia Masters 2021 yang berakhir dengan keunggulan straight set 16-21 19-21.

Namun, Chico tetap memiliki alasan untuk menang. Penampilannya terus membaik sejak laga pertama, menumbangkan para unggulan, serta memiliki modal serangan yang berbahaya dan pertahanan yang kian solid. 

Kita berharap unsur-unsur itu bakal membentuk satu ikatan untuk bekerja secara harmonis dan terkendali sehingga bisa memberikan hasil positif.

Tidak hanya Chicho yang mengukir sejarah. Rinov/Pitha pun demikian. Sejak Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti terdepak secara mengejutkan dari Pelatnas PBSI, pasangan ini langsung ditempatkan sebagai harapan utama.

Ada harapan besar kepada mereka. Setelah melewati awal yang berata, kini mereka mulai memberikan secercah harapan. Lolos ke final adalah pencapaian yang layak diapresiasi.

Setelah menghentikan wakil Thailand, Supak Jomkoh/Supissara Paewsampran, 18-21 21-10 21-15, pasangan ranking 20 BWF ini akan menghadapi ujian berat untuk menentukan apakah mereka layak menjadi pemenang.

Sebab, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong akan menantang mereka. Unggulan dua ini sudah kembali "on fire". Juara Malaysia Open 2022 pekan lalu, terus bermain konsisten dan kembali menunjukkan performa terbaik mereka seperti saat merajai sektor ganda campuran, sebelum posisi mereka dikudeta Bass/Popor dari Thailand.

Apakah Rinov/Pitha akan menyerah begitu saja? Jelas tidak. Keduanya sudah melangkah jauh dan tidak ingin grafik yang terus membaik ini melandai di laga terakhir.

Alasan lain, Rinov/Pitha belum pernah bertemu unggulan dua itu. Modal mereka untuk bermain bebas dan tanpa beban karena tidak terpengaruh dengan rekor pertemuan.

Ditambah lagi, keduanya sama-sama bermain tiga gim di babak semifinal. Rinov/Pitha yang dua kali kalah dari pasangan Thailand dengan ranking dua strip di depan mereka berhasil bangkit. Ini menunjukkan bahwa ranking dan statistik bukan jaminan.

Zheng/Huang yang dipaksa Yang Po-Hsun/Hu Ling Fang dari Taiwan bermain tiga gim dan sempat ketar-ketir di poin-poin kritis sebelum memetik kemenangan dengan skor sangat ketat 20-22 21-16 22-20 bukanlah pasangan yang tak bisa dikalahkan.

Saatnya Rinov/Pitha sekali lagi membuktikan diri di momen yang sungguh istimewa.

Semoga Chico dan Rinov/Pitha mampu mengatasi berbagai tekanan, percaya pada kemampuan mereka, dan berani tampil "all out."

Kita menunggu kisah manis di hari Minggu nanti. Amin.

Jadwal final Malaysia Masters 2022 Minggu, 10/7/2022 siang WIB: tournamentsoftware.com
Jadwal final Malaysia Masters 2022 Minggu, 10/7/2022 siang WIB: tournamentsoftware.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun