Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Inferior dalam Sejarah Pertemuan, 4 Faktor Ini Bisa Jadi Modal Timnas U-19 Indonesia Bungkam Thailand

6 Juli 2022   03:56 Diperbarui: 6 Juli 2022   04:00 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marselino Ferdinan di antara para pemain Vietnam di  laga perdana Grup A Piala AFF U19 2022, Sabtu (2/7/2022) malam WIB | KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO

 

Tim nasional U-19 Indonesia akan menghadapi ujian berat di pertandingan ektiga penyisihan Grup A Piala AFF U-19 2022. Skuad Garuda Muda akan menantang salah satu tim terkuat di grup ini yakni timnas U-19 Thailand.

Duel itu akan digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (6/7/2022) malam WIB.

Saat ini Thailand memuncaki klasemen berkat kemenangan dalam dua pertandingan pertama, masing-masing atas Filipina (1-0) dan Myanmar (3-0).

Sementara Indonesia tertinggal dua angka menyusul hasil imbang tanpa gol kontra Vietnam di laga pembuka dan kemenangan 7-0 saat menghadapi Brunei Darussalam dua hari lalu di tempat yang sama.

Peluang kedua tim ke babak semifinal masih terbuka lebar. Begitu juga dengan Vietnam dan kontestan lain di Grup A. Namun, pertandingan ini sedikit banyak akan menentukan kelanjutan cerita para unggulan. Proyeksi dua tim yang akan mewakili grup ini akan mulai jelas terbaca dari pertandingan ketiga ini.

Selain Indonesia kontra Thailand, Filipina akan meladeni Myanmar, dan Brunei bersiap menahan gempuran dan ambisi Vietnam untuk menjadikan mereka sebagai lumbung gol pula.

Vietnam yang mengemas poin sama banyak dengan Indonesia akan menargetkan Brunei sebagai penyumbang poin sempurna dengan kemenangan telak seperti Indonesia.

Begitu juga Myanmar. Dengan tiga poin di tangan, mereka berusaha mendapat tiga poin tambahan saat menghadapi Filipina sehingga mendapat kesempatan untuk merangsek ke papan atas seandainya Indonesia terpaksa memetik hasil minor.

Bila Indonesia mampu memenangi laga ini, maka akan membuka kans ke babak semifinal. Sebaliknya, bila tak mampu meraih hasil positif, maka armada Shin Tae-yong bakal menemui jalan terjal.

Lantas, skenario mana yang paling mungkin tercipta?

Inferior

Baik di level junior maupun di tingkat senior, tim nasional Indonesia tak lebih baik dari Thailand. Justru Negeri Gajah Putih sanggup menunjukkan dominasinya.

Hal ini jelas terlihat dalam rekor pertemuan. Di level timnas U-19, kedua tim sudah delapan kali beradu di ajang serupa. Dari berbagai generasi pemain muda Indonesia yang datang dan pergi, Thailand tetap bisa menjaga superioritasnya.

Dari delapan pertemuan sebelumnya, dimulai pada 24 Januari 2002,  Indonesia hanya mampu mengalahkan Thailand dalam dua kesempatan.

Untungnya, satu dari dua kemenangan itu tercipta di pertemuan terakhir pada 14 Juli 2018. Saat itu, Merah-Putih menang dengan skor tipis 2-1.

Hal ini menjadi modal penting bagi Ronaldo Kwateh dan kawan-kawan untuk mengahadapi Thailand pada edisi terkini.

Begitu juga pelatih Shin Tae-yong yang belum juga menggapai keberuntungan dan kesuksesan untuk menaklukkan Thailand di berbagai kelompok umur, mulai dari skuad U-23 di SEA Games 2021 Vietnam hingga tim senior di ajang Piala AFF 2020, menjadikan kemenangan itu sebagai penyemangat.

Sejumlah keuntungan

Sebelum pertandingan ini, pelatih dari kedua kubu sudah menebarkan respek terhadap satu sama lain. Shin Tae-yong mengakui Thailand sebagai tim yang tangguh seperti yang disaksikan saat menghadapi Myanmar.

Dari arah berlawanan, Salvador Garcia pun sudah menempatkan Indonesia dalam posisi sebagai lawan terkuat. Untuk itu, tim muda Gajah Putih harus waspada dan mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh.

Entah apa yang sesungguhnya melatari pandangan pelatih lawan asal Spanyol itu, sejumlah faktor berikut sebenarnya menempatkan Indonesia dalam posisi bagus.

Pertama, menilik grafik penampilan di fase penyisihan grup, tim Indonesia menunjukkan tren positif. Walau menghadapi tim berbeda dengan kualitas yang berbanding terbalik, hasil akhir sudah lebih dari cukup mempertebal motivasi.

Sebelum ini, para pemain yang dipanggil Shin Tae-yong sudah merasakan pengalaman di tingkat internasional. Mereka tidak hanya menjalani latihan dan dua kali uji coba menghadapi lawan-lawan yang lebih senior, tetapi juga keikutsertaan di Turnamen Toulon 2022 lalu menjadi salah satu pengalaman berharga.

Para pemain seperti Ronaldo Kwateh tampil di turnamen tersebut dan mendapat banyak pelajaran. Mengalahkan Ghana dan finis di posisi ke-10 adalah hasil yang dibawa mereka dari Prancis.

Berbagai kesempatan itu menjadi fondasi untuk terlibat dalam persaingan ketat di Grup A Piala AFF U-19 kali ini.

Kedua, Indonesia memiliki sejumlah pemain bertalenta. Selain Ronaldo, ada juga Marselino Ferdinan. Pemain muda Persebaya Surabaya yang sudah memiliki pengalaman hingga level senior baik di tingkat klub maupun tim nasional.

Marselino adalah salah satu dari sangat sedikit pemain Indonesia yang masuk daftar 60 pemain muda pilihan The Guardian pada 2021 lalu.

Selain dua nama itu, ada sosok Zanadin Faris yang sudah lebih dahulu menarik perhatian dan apresiasi dari sang pelatih.

Ketiga, Shin Tae-yong yang kecewa meski menang telak atas Brunei pada akhirnya mengakui timnya tak bisa mencetak lebih banyak gol setelah turun minum lantaran ia harus melakukan sejumlah pergantian.

Menarik keluar Marselino dan Ronaldo sungguh mempengaruhi keseimbangan tim. Pilihan itu memang disengaja. Tidak hanya untuk memberi tempat kepada para pemain lain untuk unjuk gigi. Juga memberi kesempatan istirahat lebih bagi para pemain kunci.

Mereka diharapkan bisa tampil prima untuk beradu dengan Thailand di laga krusial.

Keempat, selain faktor-faktor teknis di atas, ada aspek non-teknis yang tak bisa dipandang remeh. Status istimewa sebagai tuan rumah tentu memberi manfaat tertentu.

Berbeda dengan laga kontra Brunei yang sepi pendukung, pertandingan menghadapi Thailand sudah ditunggu para fan. Dari berbagai pemberitaan, disebutkan, tiket untuk pertandingan ini sudah ludes terjual.

Dengan demikian, Stadion Patriot akan dipenuhi penonton. Bisa dipastikan, hampir mutlak, bangku-bangku penonton diisi oleh pendukung tuan rumah.

Mendapat sokongan total dari sisi lapangan, sekiranya memberikan tambahan energi bagi para pemain di lapangan pertandingan.

Sejumlah PR

Dari dua pertandingan yang sudah dijalani, tim muda Merah-Putih bukan tanpa kritik. Sang pelatih juga para pengamat hingga netizen di jagad maya telah melayangkan berbagai evaluasi entah secara profesional maupun amatir.

Penampilan Indonesia baik secara individual maupun tim belum memuaskan. Pelatih asal Korea Selatan sudah memberikan banyak catatan.

Beberapa dari antaranya yang juga terlihat jelas oleh mata-mata awam baik secara langsung maupun melalui layar kaca di antaranya adalah penyelesaikan akhir.

Dua laga pertama jelas menunjukkan "finishing" sebagai kekurangan terbesar. Nirgol meski sempat mencetak satu gol ke gawang Vietnam yang kemudian dianulir dan hanya mampu menambah satu gol di babak kedua saat menghadapi tim lemah Brunei tidak lepas dari buruknya penyelesaian akhir para pemain Indonesia

Demikian juga bagi para pemain yang secara pribadi masih harus meningkatkan kualitasnya dan berjuang agar bisa menyatu dengan para pemain lain.

Marselino dengan talentanya yang luar biasa belum benar-benar nyetel dalam tim yang diisi para pemain dengan rentang usia yang hampir sama. Ronaldo yang disebut-sebut sebagai salah satu "wonderkid" belum juga memperlihatkan sihirnya.

Seorang Hokky Caraka yang sudah mencetak empat gol pun tak luput dari evaluasi. Shin Tae-yong memang senang ia bisa mencetak empat gol. Namun, "masih banyak kekurangan. Dia masih harus belajar."

Semoga pertandingan kontra Thailand nanti, Garuda Muda sungguh-sungguh memanfaatkan kegentaran lawan dan sumber daya luar biasa yang sudah dimiliki untuk mengangkasa dengan gagah.

Selamat berjuang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun