Entah apa yang sesungguhnya melatari pandangan pelatih lawan asal Spanyol itu, sejumlah faktor berikut sebenarnya menempatkan Indonesia dalam posisi bagus.
Pertama, menilik grafik penampilan di fase penyisihan grup, tim Indonesia menunjukkan tren positif. Walau menghadapi tim berbeda dengan kualitas yang berbanding terbalik, hasil akhir sudah lebih dari cukup mempertebal motivasi.
Sebelum ini, para pemain yang dipanggil Shin Tae-yong sudah merasakan pengalaman di tingkat internasional. Mereka tidak hanya menjalani latihan dan dua kali uji coba menghadapi lawan-lawan yang lebih senior, tetapi juga keikutsertaan di Turnamen Toulon 2022 lalu menjadi salah satu pengalaman berharga.
Para pemain seperti Ronaldo Kwateh tampil di turnamen tersebut dan mendapat banyak pelajaran. Mengalahkan Ghana dan finis di posisi ke-10 adalah hasil yang dibawa mereka dari Prancis.
Berbagai kesempatan itu menjadi fondasi untuk terlibat dalam persaingan ketat di Grup A Piala AFF U-19 kali ini.
Kedua, Indonesia memiliki sejumlah pemain bertalenta. Selain Ronaldo, ada juga Marselino Ferdinan. Pemain muda Persebaya Surabaya yang sudah memiliki pengalaman hingga level senior baik di tingkat klub maupun tim nasional.
Marselino adalah salah satu dari sangat sedikit pemain Indonesia yang masuk daftar 60 pemain muda pilihan The Guardian pada 2021 lalu.
Selain dua nama itu, ada sosok Zanadin Faris yang sudah lebih dahulu menarik perhatian dan apresiasi dari sang pelatih.
Ketiga, Shin Tae-yong yang kecewa meski menang telak atas Brunei pada akhirnya mengakui timnya tak bisa mencetak lebih banyak gol setelah turun minum lantaran ia harus melakukan sejumlah pergantian.
Menarik keluar Marselino dan Ronaldo sungguh mempengaruhi keseimbangan tim. Pilihan itu memang disengaja. Tidak hanya untuk memberi tempat kepada para pemain lain untuk unjuk gigi. Juga memberi kesempatan istirahat lebih bagi para pemain kunci.
Mereka diharapkan bisa tampil prima untuk beradu dengan Thailand di laga krusial.