Rontoknya Bagas/Fikri, sektor ganda putra kini berharap pada Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar ALfian/Muhammad Rian Ardianto.
Kedua pasangan senior itu akan menghadapi tekanan tuan rumah. Sebab, The Daddies dan FajRi akan menghadapi Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.
Kemenangan atas He Ji Ting/Zhou Hao Dong dari China, sejatinya memotivasi The Daddies untuk menghadapi Aaron/Soh.
The Daddies memiliki segalanya. Unggulan tiga ini sudah lebih teruji. Rekor pertemuan pun berada di pihak pasangan veteran Indonesia dengan tujuh kemenangan dari sembilan pertemuan.
Namun, The Daddies tetap waspada. Aaron/Soh menghadapi laga ini dengan motivasi ekstra. Melanjutkan tren positif seperti di pertemuan sebelumnya di Olimpiade Tokyo 2020 dengan hasil medali perunggu, serentak unjuk gigi di hadapan publik sendiri.
Performa mereka yang tidak stabil bak "roller coaster" belakangan ini membuat penggemar badminton Malaysia terbelah. Ini kesempatan untuk menyatukan fan mereka dengan penampilan ciamik.
Fajar/Rian yang bermain satu jam untuk mengalahkan Mark Lamsfuss/Marvin Seidel dari Jerman harus bisa menjaga konsentrasi untuk mengatasi permainan cepat Ong/Teo.
Kita berharap juara Swiss Open 2022 dan Indonesia Masters 2022 itu sanggup menjaga catatan positif dalam dua pertemuan terakhir yang terjadi di Swiss Open dan Korea Open tahun ini untuk merebut tiket semifinal sekaligus mengubah skor "head to head" menjadi 5-2.
Seperti The Daddies, FajRi pun tidak hanya mengandalkan teknik dan taktik, tetapi juga mental baja untuk mengatasi tekanan ganda dari tuan rumah.
Dua harapan ganda putra ini berada di "pool" berbeda. Semoga pada akhirnya bisa bersua di laga pamungkas. Amin