Butuh waktu untuk menjawabnya. Secara potensial, mereka memiliki peluang dan modal untuk menjadi besar atau lebih besar dari Mane.
Nunez yang lebih sering berperan sebagai penyerang tengah sanggup mencetak 34 gol dalam 41 laga bersama Benfica. Performanya menghadapi Liverpool di perempat final Liga Champions membuat Klopp kepincut.
Kecepatan dan kemahirannya mengolah bola adalah sebagian kecil dari daya tarik Nunez yang membuat Liverpool rela merogoh kocek dalam-dalam.
Tentang Nunez, Klopp, melansir BBC.com, berujar, "Dia memiliki semua bagian yang kami cari. Dia dapat mengatur tempo, membawa energi, dapat mengancam ruang dari area tengah dan luas dan dia agresif dan dinamis dengan gerakannya."
Pemain masa depan Uruguay itu diharapkan bisa membentuk kekuatan baru lini depan Liverpool bersama Jota dan Diaz yang sukses menjalani masa adaptasi.
Diaz yang berkembang di luar dugaan, tidak hanya mencetak gol, tetapi juga memberikan asis, dan membuka ruang, menjadi penopang sisi kiri Liverpool. Sementara Jota mampu memberikan tekanan dan bisa beroperasi secara efektif di berbagai sisi di lini depan.
Mane, dalam wawancara perpisahan untuk situs Liverpool, berkata demikian. Â "Sungguh aneh tidak lagi menjadi pemain Liverpool, tetapi saya memiliki waktu yang luar biasa. Saya akan menjadi penggemar nomor satu Liverpool selamanya."
Ya, seperti Mane, para penggemar pun akan mulai mengakrabi keanehan tim kesayangannya setelah enam musim bersama Mane.
Lebih dari itu, akan seperti apa era baru lini serang Liverpool pasca-Mane? Apakah Klopp akan kembali meraih kesuksesan di fase keduanya di Merseyside?
Waktu yang akan menjawab. Sebelum itu, bersama segenap fan Liverpool, kita patut mengapresiasi dan mengucapkan sayonara kepada Mane.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H