Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Ginting hingga Lee Zii Jia Terpental, 5 Rahasia "Unbeatable Player" Viktor Axelsen yang Patut Ditiru

20 Juni 2022   09:25 Diperbarui: 20 Juni 2022   12:52 1237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viktor Axelsen bersama Vega, putrinya, usai merengkuh gelar Indonesia Open 2022, Minggu (19/6/2022): KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO

Kelima, usai memastikan gelar Indonesia Open jatuh ke tangannya, Axelsen begitu bahagia. Baginya, itu menjadi mimpi terbesarnyar: memenangi Indonesia Open di Istora.

"Saya sangat bangga dengan bagaimana saya tampil di setiap pertandingan dan tampil selama dua minggu terakhir, tidak mudah untuk bermain di level ini dalam dua minggu berturut-turut, jadi saya senang tentang itu," tandas Axelsen melansir situs resmi BWF.

Axelsen senantiasa memelihara rasa lapar akan prestasi. Kemenangan atas Lee Zii Jia meninggalkan kesan tersendiri.

"Saya baru saja mencoba untuk konsisten dengan apa yang saya lakukan dan apa yang saya tahu, apa yang berhasil untuk saya, saya mencoba untuk meningkatkan langkah demi langkah setiap hari dan itu terbayar."

Lee Zii Jia hingga Ginting sudah mengakui. Mereka belum bisa menemukan cara untuk menumbangkan sang raksasa. Mendapatkan celah dan momentum untuk meruntuhkan kedigdayaan Axelsen adalah pekerjaan rumah mereka.

Tentu, Axelsen akan melecut motivasi pebulutangkis lain untuk mengalahkannya. Ia perlu menjaga konsistensi itu. Sementara itu apa yang dipanen hari ini adalah buah dari perjuangan panjang nan melelahkan selama ini.

Ginting, Lee Zii Jia, dan para pemain lainnya dengan usia yang lebih muda masih memiliki banyak kesempatan untuk mengakhiri konsistensi Axelsen. Kapan mereka bisa menuntaskan misi "balas dendam" itu hanyalah soal waktu.

Semoga Jojo, Ginting, dan para pebulutangkis muda Indonesia bisa berkaca dari Axelsen. Mereka perlu berlatih lebih giat dan terus belajar secara serius dari setiap  penampilan. 

Cepat atau lambat, masa keemasan Axelsen akan berakhir. Semoga pada waktunya nanti, posisi Axelsen tidak ditempati pebulutangkis lain dan para pemain kita hanya sebatas menyesali dan mengagumi. 

Sehebat-hebatnya Axelsen dan sebangga-bangganya Denmark, Indonesia pernah memiliki lebih dari satu bintang tunggal putra. Kita berharap, masa keemasan tunggal putra kita segera kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun