Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Konsistensi Fajar/Rian Berbuah Gelar Indonesia Masters 2022 dan Tawa-Tangis Greysia Polii Akhiri Perjalanan 30 Tahun

12 Juni 2022   21:33 Diperbarui: 13 Juni 2022   00:08 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Greysia Polii di antara para pemain dunia yang ambil bagian dalam laga ekshibisi: tangkapan layar  Youtube PBSI via Kompas.com

Tidak disangka-sangka Apri/Fadia bisa menjadi finalis turnamen Super 500, tak lama setelah dipasangkan. Sebelumnya, mereka langsung menggebrak di turnamen pertama mereka sebagai pasangan dengan membawa pulang medali emas SEA Games 2021 Vietnam, beberapa waktu lalu.

Sebagai pasangan pendatang baru, kedunya mampu mengalahkan para unggulan. Medali emas nomor individual didapat dengan menggasak dua jagoan Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai  dan pasangan kakak-beradik, Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard.

Selanjutnya, predikat mereka sebagai penaklukk para raksasa berlanjut di Istora.  Lee So Hee/Shin Seung/Chan unggulan dua dari Korea Selatan ditumbangkan di perempat final. Kemudian giliran pasangan unggulan enam, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan di babak semifinal.

Sayangnya, Apri/Fadia, yang dijagokan di tempat ketujuh tak mampu menuntaskan predikat sebagai "the giant killer" sesungguhnya dengan mengalahkan unggulan pertama, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Chen/Jia  yang sudah jauh lebih berpengalaman dan matang berhasil meredam agresivitas Apri/Fadia dalam dua gim, 21-18 dan 21-12.

Apriyani Rahayu/Siti Fadia menjadi harapan masa depan ganda putri Indonesia: pbsi.id
Apriyani Rahayu/Siti Fadia menjadi harapan masa depan ganda putri Indonesia: pbsi.id

Pertandingan 42 menit itu memang tak mampu membawa Apri/Fadia ke tangga juara. Namun, Apri/Fadia memanen pelajaran dari para jagoan.

Bagaimana mereka mengolah tekanan, emosi, memanfaatkan kemampuan secara efektif, menumbuhkan kepercayaan diri, hingga menjaga konsistensi. Hal-hal tersebut memang akan berkembang seiring bertambahnya jam terbang.

Sebagai pasangan muda, masa depan Apri/Fadia tentu masih panjang. Setelah ditinggal Greysia Polii, Apri akan mengambil tanggung jawab lebih sebagai senior. Pengalaman yang ia dapat dari Greys bisa disalurkan kepada para pemain muda. Estafet yang  ia emban untuk meneruskan prestasi sektor ganda putri Indonesia adalah misi berat yang menuntut kerja keras dan dedikasi.

“Bersyukur bisa melaju ke final. Melihat lawan tangguh kami jadi termotivasi untuk berlatih lebih giat untuk menghadapi lawan-lawan seperti itu,” tandas Fadia.

Sekali lagi. Meski Apri/Fadia tak meraih gelar juara, keduanya membuat perpisahaan Greysia Polii hari ini tidak mengharu biru, meninggalkan rasa kehilangan yang dalam, dan membangkitkan tanda tanya dan keraguan akan masa depan ganda putri Merah Putih.

Setelah Greys, masih ada Apri. Pasca-Greys/Apri, terbitlah Apri/Fadia.

Selamat kepada para pemenang dan terima kasih Greys!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun