Pemain tunggal putra yang hari ini mencuri hati penggemar bulu tangkis dalam negeri. Dia adalah Anthony Sinisuka Ginting.
Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu seperti menunjukkan kepada dunia bahwa dirinya masih menjadi harapan Indonesia. Kualitasnya pun belum tergeser dari jajaran elite dunia.
Kemenangan atas Lee Zii Jia diraih dengan mengatasi berbagai tekanan yang sudah ia rasakan sebelum turnamen. Beban karena bermain tidak konsisten perlahan-lahan mulai tersaput.
Ia lebih percaya diri walau sempat tertinggal di gim pertama. Smes-smes keras, pukulan sulit, penempatan kok sisi yang tak mudah dijangkau, hingga permainan net apik, kembali ia peragakan. Itulah berbagai kualitas Ginting yang selama ini ditunggu.
Ginting akhirnya menang rubber game 18-21, 21-16, dan 21-15 atas juara All England 2021. Kemenangan dari pertempuran lebih dari satu jam sekaligus menunjukkan dominasi Ginting atas Lee Zii Jia. Ginting kian menjauh dalam rekor "head to head" yang kini menjadi 5-1 atas pemain ranking 5 BWF itu.
Ginting yang merupakan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 akan berhadapan dengan lawan berat lainnya. Viktor Axelsen, unggulan pertama yang selalu mengalahkannya dalam empat pertemuan terakhir.
Axelsen masih unggul, tidak hanya dalam urusan peringkat dunia, juga catatan pertemuan. Namun, keunggulan 6-4 itu tidak menjadi halangan bagi Ginting untuk mengakhiri rentetan kemenangan pemain Denmark itu.
Ginting akan mendapat dukungan penuh dari luar lapangan. Selain itu, pemain kelahiran 11 Mei 1996 itu memiliki catatan yang bagus di Indonesia Masters dengan dua kali menjadi juara yakni pada 2018 dan 2020.
Faktor non-teknis ini niscaya akan berpelukan dengan tekad dan kemampuan Ginting untuk membungkam Axelsen dan para pihak yang masih menaruh keraguan padanya.
Peluang "All Indonesian Final"