Dengan keunggulan postur tubuh, Putri KW bisa mencuri poin demi poin. Memang tidak mudah maladeni He yang dikenal ulet dan tangguh. Namun, dukungan publik tuan rumah sekiranya membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Kita berharap Putri KW membuat sejarah dengan menumbangkan "raksasa" di Istora. Bila mampu meladeni He, maka peluang Putri KW untuk melangkah lebih jauh terbuka lebar. Putri KW baru akan bertemu unggulan lainnya di babak semifinal.
Semoga skenario indah ini berpelukan dengan hasil di lapangan pertandingan, Rabu (8/6/2022) nanti.
Peluang Pram/Yere
Berbeda dengan Putri KW, Pram/Yere tidak perlu melewati babak kualifikasi. Keduanya langsung tampil di babak 32 besar. Lawan yang dihadapi adalah Manu Attri/B. Sumeeth Reddy dari India.
Pram/Yere yang berstatus Juara Asia 2022 sempat kesulitan di awal pertandingan. Namun, keduanya bisa mendapatkan kembali pola permainan terbaik di dua gim untuk menyudahi perlawanan pasangan ranking 45 BWF dengan skor 19-21, 21-11, dan 21-8.
PraYer yang kini menduduki ranking 19 BWF harus terlibat "perang saudara" menghadapi seniornya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Fajar/Rian mengantongi tiket 16 besar setelah melewati hadangan pasangan senior-junior Malaysia, Goh V Shem/Low Juan Shen yang merangkak dari babak kualifikasi, 21-14 dan 21-17.
Di atas kertas, Fajar/Rian sedikit diunggulkan. Ranking dunia dan daftar unggulan lebih berpihak kepada juara Swiss Open 2022 itu.
Namun, PraYer adalah salah satu pasangan muda Indonesia yang tengah naik daun. Gelar Juara Asia tahun ini adalah bukti. Keduanya menjadi bintang muda yang patut diwaspadai.
Walau kalah secara peringkat, PraYer ternyata unggul atas FajRi dalam "head to head." PraYer belum terkalahkan dalam dua pertemuan terakhir.
Di pertemuan sebelumnya, di Kejuaraan Asia 2022, PraYer mengalahkan pasangan ranking tujuh BWF itu, 22-20, 13-21, dan 21-18. Kemenangan yang kemudian ikut mengantar PraYer ke tangga juara.