Selanjutnya, ia bisa bergerak leluasa untuk menentukan dengan siapa ia bekerja sama. Siapa pelatih yang diharapkan menangani mereka dan para pemain yang perlu terlibat dalam proyek itu.
Sebuah kesempatan yang tidak ia dapatkan di Madrid, selain uang dan nama besar belaka. Ia ingin menjadi pemain tersubur dalam sejarah PSG, cukup dengan tambahan 29 gol lagi untuk mengalahkan rekor Edinson Cavani.
Selain itu, ikut mewujudkan target tinggi menjadi juara Eropa setelah gagal di final pertama mereka beberapa tahun lalu.
Ikut menjadi pemain PSG selama Olimpiade Paris 2024 di ibu kota Prancis. Juga, menjadi bagian dari tim nasional Prancis yang akan berlaga di Qatar, kampung halaman sang pemilik, untuk mempertahankan trofi Piala Dunia.
Proyek masa depan
Mbappe adalah bagian dari rencana masa depan PSG, seperti Madrid yang sudah menyiapkan tempat khusus baginya.
Cepat atau lambat keputusan Mbappe ini akan berdampak luas. Tidak hanya di sisi Madrid, tetapi juga PSG.
Madrid harus mengubah haluan proyek masa depan mereka tanpa Mbappe. Setelah final Liga Champions menghadapi Liverpool pada akhir bulan nanti, Los Blancos akan menyusun lagi peta jalan yang sebelumnya sudah disiapkan dengan yakin bersama Mbappe.
Sejak 2019, Madrid begitu irit belanja. Eduardo Camavinga menjadi satu-satunya pemain yang membuat Madrid terpaksa mengeluarkan uang agak banyak. Penghematan itu dilakukan demi Mbappe seorang. Buruan nomor satu yang jauh lebih penting dari Erling Haaland yang kepergiannya ke Manchester City tak membuat Madrid merasa "terluka" seperti Mbappe.
Setelah Mbappe membuat mereka gigit jari, saatnya untuk mengalokasikan tabungan itu untuk mendatangkan para pemain muda lainnya. Madrid memiliki lebih dari cukup uang untuk Robert Lewandowski, Harry Kane, atau Mohammed Salah.
Di tubuh PSG kita akan melihat banyak perubahan mendasar. Leonardo, sang direktur olahraga yang banyak dikritik, dipecat. Selanjutnya, Mbappe memiliki peluang mengajukan Luis Campos, sosok pencari bakat hebat dan perekrut terbaik di Eropa yang sudah mewujudkan hasilnya dalam diri Mbappe, ketika ia dengan yakin mengorbitnya dari tim muda ke tim utama Monaco pada 2016, tiga tahun setelah Mbappe bergabung dengan klub itu.