Dari 11 wakil, hanya empat yang melaju ke perempat final, dan kini tersisa satu wakil di semifinal Thailand Open 2022.
Tiga wakil lainnya harus angkat kaki dari Impact Arena, Bangkok, Jumat (20/5/2022). Shesar Hiren Rhustavito tak bisa melewati hadangan Lee Zii Jia. Tunggal putra senior Indonesia itu takluk dari unggulan enam sekaligus penghuni ranking 6 BWF asal Malaysia itu dengan skor akhir 21-10 14-21 21-16.
Dalam enam pertemuan sebelumnya, kedua pemain saling berbagi kemenangan. Mereka seperti bergantian menang dan kalah.
Pertemuan terakhir di Badminton Asia Championship 2022, Vito takluk dua gim, 21-14 22-20. Pertemuan sebelum itu di Taiwan Open 2019 dimenangi Vito, 16-21 20-22.
Kini Lee Zii Jia unggul dalam "head to head" menjadi 4-3. Hal ini tidak lepas dari performanya yang menunjukkan grafik positif.
Nasib apes juga dialami Akbar Bintang Cahyono/Marsheilla Gischa Islami. Meladeni unggulan dua dari China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, pasangan muda Merah Putih menyerah straight set, 21-16 dan 21-14.
Kekalahan dalam waktu kurang dari 30 menit itu menunjukkan level permainan kedua pasangan yang jelas terpaut jauh. Akbar/Gischa yang masih merangkak dari posisi 341 BWF masih harus banyak belajar bila ingin bersaing dengan pemain papan atas, apalagi ketika berduel dengan mantan penguasai ganda campuran itu.
The Daddies tersisih
Pasangan ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang diharapkan bisa berbicara banyak di turnamen level Super 500 ini harus menelan pil pahit pula seperti para pemain muda Indonesia lainnya.
The Daddies yang ditempatkan sebagai unggulan teratas menyerah di tangan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen. Sedihnya, pasangan nomor dua BWF itu takluk dua gim, 21-13 dan 21-15 dalam tempo 30 menit.
Selain memiliki ranking dunia lebih baik, The Daddies juga mempunyai catatan sempurna saat menghadapi pasangan yang kini berada di urutan 9 BWF itu. The Daddies tak pernah kalah dalam enam perjumpaan sebelumnya dengan All England 2022 sebagai pertemuan terkini yang berakhir 21-15 dan 22-20.
Dengan demikian, pasangan Denmark itu "pecah telur" kemenangan sekaligus memutus rantai dominasi The Daddies. Bisa dimaklumi, bila performa The Daddies tak selalu konsisten di setiap turnamen. Faktor usia menjadi pemicu yang tak bisa dielak dan terlihat ketika harus berduel dengan pasangan-pasangan muda yang memiliki kecepatan, pukulan yang keras, dan pertahanan yang rapat.
Harapan semata wayang
Kini Indonesia berharap pada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Situasi ini berbeda dengan Malaysia misalnya, yang masih menyisahkan empat wakil dengan satu tiket final sudah di tangan.
Lee Zii Jia akan terlibat "perang saudara" dengan Daren Liew, pemain ranking 34 BWF yang di babak delapan besar menyudahi perlawanan pemain 26 tahun dari China, Zhao Jun Peng dalam tempo nyaris satu jam, 21-10 19-21 21-19.
Pemenang di laga tersebut akan menghadapi pemenang pertemuan dua pemain muda, Kodai Naraoka dari Jepang versus Li Shi Feng asal China. Usia yang tidak terpaut jauh dengan Li dua tahun lebih tua dari Kodai, peringkat dunia yang berkejaran (48 dan 49), dan skor "head to head" yang masih ketat (2-1 untuk Kodai) maka duel ini sungguh layak dinanti.
Wakil semata wayang Indonesia itu lolos ke empat besar setelah mengakhiri perlawanan pasangan Jepang, Keiichiro Matsui/Yoshinori Takeuchi dalam pertarungan tiga gim 21-14 19-21 21-4 dalam waktu 49 menit.
Fajar/Rian memang lebih diunggulkan dari pasangan Negeri Sakura itu. Fajar/Rian memiliki ranking dunia yang jauh lebih tinggi. Posisi tujuh BWF berbanding 31 BWF.
Juara Swiss Open 2022 itu akan menghadapi Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Minggu (21/5/2022) siang WIB. Bisa dijamin, duel ini akan berlangsung sengit.
Peringkat dunia kedua pasangan bertetangga negara itu tidak terpaut jauh. Hal mana merefleksikan performa mereka yang berada dalam level yang hampir sama.
Fajar/Rian yang diunggulkan di tempat kelima atau satu tangga di atas Aaron/Soh, justru tertinggal dalam hal ranking dunia, satu strip di belakang pasangan Negeri Jiran itu.
Fajar/Rian jelas harus mewaspadai peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020. Selain terkenal tangguh, lawan tersebut juga unggul 3-1 dalam rekor pertemuan.
Walau demikian, Fajar/Rian memiliki modal kemenangan di pertemuan sebelumnya di Swiss Open 2022. Saat itu, Fajar/Rian yang diunggulkan di tempat keempat menang rubber game 22-20 13-21 21-8 atas Aaron/Soh yang menjadi unggulan kedua. Kemenangan atas Aaron/Soh itu kemudian membuka jalan bagi Fajar/Rian ke podium juara.
Apakah skenario yang sama akan terjadi di Thailand Open kali ini?
Di atas kertas, bila FajRi mampu melewati Aaron/Soh, maka pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi bakal menanti. Unggulan ketiga itu lebih berpeluang saat berebut tiket final dengan "penjegal" The Daddies, Astrup/Rasmussen.