Memang tidak mudah mengalahkan wakil India yang memiliki keunggulan postur tubuh itu. Selain itu, mereka lebih padu karena berpasangan sejak belum menjadi pasangan elite dunia.
Walau menjadi pasangan gado-gado, Ahsan/Kevin menunjukkan tren positif. Kemenangan dramatis atas pasangan Jepang, Takuro Hoki / Yugo Kobayashi di partai kedua babak semifinal menjadi bukti.
Di balik skor 22-20, 8-21, dan 24-22 terdapat cerita tentang kualitas dan semangat pantang menyerah seperti ditunjukkan di gim pertama. Mereka mampu mengejar ketertinggalan 7-17 dan berbalik merebut kemenangan. Â Begitu juga kemenangan di set penentuan melalui skenario yang menegangkan: memimpin 20-17, pasangan Jepang berhasil menyamakan kedudukan, 20-20, dan Ahsan/Kevin sukses merebut dua poin kemenangan.
Kevin/Ahsan lebih dahulu merebut poin pertama di set kedua. Namun, Rankireddy/Shetty berhasil mengubah kedudukan, 2-3, 4-7, 5-9, hingga 6-11.
Kesabaran Kevin/Ahsan dan semangat juang yang terus membara membuat mereka bisa mengejar ketertinggalan, 14-14, dan berbalik memimpin 15-14, lantas menutup gim pertama, 21-18.
Di dua set berikutnya Rankireddy/Shetty tidak hanya memberikan persaingan ketat, tetapi mampu memberikan tekanan balik kepada Ahsan/Kevin.
Memang, di laga ini, soliditas Ahsan/Kevin tak seperti di babak sebelumnya. Keduanya kehilangan magis untuk mengakhiri pertandingan dalam dua gim. Stamina Ahsan yang sudah tak muda lagi benar-benar terkuras. Menjalani dua laga yang sangat menyedot energi dengan hanya jeda sehari tetap menjadi tantangan tersendiri bagi pemain senior itu.
Sementara itu, Rankireddy/Shetty mampu memanfaatkan keunggulan timnya untuk bermain lepas. Saat menginjak poin krusial di akhir set ketiga, keduanya sempat melakukan "provokasi" dengan mencoba memperlambat pertandingan hingga wasit harus mengeluarkan kartu kuning.
Strategi yang kurang sportif itu terbukti berdampak positif bagi keduanya. Ahsan/Kevin tak berhasil menghindari lawannya menutup duel lebih dari satu jam itu dengan kemenangan rubber  game, 21-18, 21-23, 19-21.
Ketiga, Jojo tak bisa atasi tekanan
Tertinggal 0-2, Jojo menjadi harapan untuk memutus laju India. Beban bertambah berat lantaran pemain kelahiran Jakarta itu gagal menyumbang angka saat menghadapi Kenta Nishimoto di semifinal.