Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Gregoria Mariska dan Pesan di Balik Kemenangan Fenomenal Bilqis Prasista atas Akane Yamaguchi

11 Mei 2022   15:05 Diperbarui: 11 Mei 2022   22:57 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Tim Uber Indonesia vs Jepang di pertandingan terakhir Grup A: tournamentsoftware.com

Di satu sisi, kita bisa memahami bila Bilqis banjir sanjungan. Sama seperti yang saya berikan di bagian sebelumnya. Untuk pencapaian kali ini, Bilqis memang layak memanennya. Harga yang pantas ia terima.

Namun di sisi lain, kemenangan ini perlu ditanggapi secara arif. Ia bisa berubah menjadi pedang bermata dua. Salah satu sisinya justru menghujam ke diri sendiri, menyasar Bilqis dan bulu tangkis Indonesia.

Pengalaman Jorji bisa menjadi acuan. Akane bukan pemain sempurna yang tak punya kelemahan. Ia menjadi besar pun berkat sejumlah kekalahannya atas Jorji termasuk di awal pertemuan di Asian Games 2018. Saat itu, Jorji berusia 19 tahun, sama seperti Bilqis saat ini.

Tentu dua pertemuan itu tidak bisa dibandingkan. Tempat dan waktu jelas tak sama. Situasi yang melingkupi pun berbeda.

Setelah awal yang mencengangkan itu, Jorji kemudian diganjari berbagai apresiasi. Seperti Bilqis hari ini, Jorji juga diproyeksi akan segera menjadi pemain top seperti para legenda.

Nyatanya, setelah sekian tahun berlalu, Jorji masih terus berproses. Ia terus berjuang memanen prestasi di level senior. Bersaing dengan para pemain dari mana-mana. Bila ranking dunia Jorji kini disandingkan dengan Akane, posisinya sungguh bertolak belakang.

Tren prestasi keduanya bergerak ke arah berlawanan. Akane bergerak maju dan kini sudah mencapai puncak. Sementara Jorji malah menjauh dari titik tertinggi, dari 20 besar sekarang makin tercecer di 30 BWF.

Patut diakui, dalam setiap ayunan raketnya Jorji selalu membawa serta harapan besar dari para penggemar di Tanah Air. Tunggal putri terbaik yang seharusnya terus menjadi lebih baik. Mantan bintang muda yang sinarnya tak boleh redup dan semestinya makin terang di level senior seperti Akane atau Ratchanok Intanon.

Itulah harapan yang kemudian menjadi beban. Ketika Bilqis membuat sejarah tersendiri hari ini, beban berat di pundak Jorji mulai terurai. Bilqis dan para pemain muda di Piala Uber mendapatkan sedikit demi sedikit dari beban yang cukup lama dipikul Jorji, kemudian dibagi sebelumnya dengan Putri KW.

Pandangan mata dan harapan publik mulai terbagi. Dari Jorji kepada para pemain muda. Bilqis, Komang Ayu Cahya Dewi, dan para junior lainnya yang mencuri perhatian di panggung Piala Uber 2022.

Pada waktu bersamaan, publik pun dipertegas dengan fakta yang terjadi pada Jorji memiliki kemungkinan repetisi pada para penerusnya. Untuk itu, sikap bijak yang perlu kita pelihara adalah mengendalikan ekspektasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun