Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Pelajaran dari Awal Sempurna Srikandi Muda Indonesia dan Gagalnya Ginting Lewati Hadangan Loh Kean Yew

8 Mei 2022   21:18 Diperbarui: 8 Mei 2022   21:23 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putri Indonesia, Nita Violina Marwah/Lanny Tria Mayasari ikut menyumbang poin di pertandingan pertama Uber Cup 2022 : Dok. PBSI via Kompas.com

Demikian kesimpulan dari laga pertama tim Indonesia di Piala Thomas dan Uber 2022 yang baru saja dimulai di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Minggu (8/5/2022) pagi hingga petang WIB.

Kredit secara khusus patut diberikan kepada tim putri. Berangkat ke Thailand dengan mengandalkan para pemain muda dengan rata-rata usia kurang dari 20 tahun, mereka sukses mengalahkan Prancis dengan skor sempurna, 5-0.

Para srikandi Merah Putih membuktikan bahwa usia belia dan status "underdog" tidak menjadi penghalang untuk meraih kemenangan.

Belum memiliki jam terbang memadai di level senior dan belum banyak pengalaman menghadapi lawan-lawan dengan peringkat lebih tinggi justru memberi keuntungan tersendiri. Mereka bisa tampil lebih lepas dan tidak terbebani dengan ekspektasi dan rekor pertemuan.

Mengacu "line-up" tim Uber Indonesia di laga pertama Grup A, tak satu pun pemain Indonesia berada di lingkaran 100 BWF. Malah ada yang baru merangkak dari luar peringkat 1000-an dunia.

Mereka harus meladeni para pemain Prancis dengan peringkat dunia lebih baik. Ternyata, ranking dunia tidak menjadi jaminan. Belum pernah bertemu sebelumnya, sekali lagi, membuat tim muda Indonesia bisa unjuk gigi optimal.

Awal manis tim putri Indonesia dibuka oleh Komang Ayu Cahya Dewi. Pemain berusia 19 tahun menampilkan performa meyakinkan saat menghadapi Qi Xuefei.

Secara peringkat, gadis kelahiran Oktober 2022 itu kurang diunggulkan. Namun, Komang yang berada di posisi 203 BWF bisa menjungkalkan lawannya yang berperingkat 43 BWF. Duel kedua pemain berlangsung lebih dari satu jam dengan skor akhir 22-20 19-21 21-18.

Ini menjadi kemenangan pertama Komang atas Qi Xuefei, kelahiran Nanjing, Tiongkok, 30 tahun silam. Sekaligus kemenangan penting yang menandai awal lembaran kariernya di turnamen utama. Sebagai tunggal putri pertama yang membawa nama besar Indonesia.

Kemenangan ini pun sangat penting bagi tim Indonesia. Hasil positif yang mampu mengangkat semangat tim. Momentum awal yang sangat penting bagi para pemain lainnya.

Setelah pertandingan ketika diwawancarai oleh situs resmi BWF, Komang mengatakan dirinya hanya berjuang menampilkan permainan terbaik.

"Tim saya mengatakan kepada saya untuk tidak masuk dengan harapan karena kami semua adalah junior. Saya harap saya bisa membuat beberapa kejutan di sini dan mengalahkan beberapa pemain top."

Permulaan yang bagus dari Komang terbukti menular. Ganda pertama, Febriana Dwipuji Kususma/Amalia Cahaya Pratiwi berhasil memetic kemenangan straight set atas Vimala Heriau/Margot Lambert, 21-13, 27-25.

Lagi-lagi, peringkat Febriana/Amalia berada di belakang lawannya. Febriana/Amalia yang berada di posisi 104 BWF terbukti mampu menyumbang poin kedua setelah menggasak lawannya yang kini menduduki ranking 68 BWF itu.

Aisyah Sativa Fatetani terus menjaga tren positif tim Indonesia. Berperingkat 328, Aisyah berhasil melanjutkan kejutan tim Merah Putih dengan mengalahkan LeOnice Huet. Aisyah, kelahiran 14 Mei 2022 mampu mengalahkan pemain ranking 55 dunia melalui pertarungan rubber game, 12-21, 21-13, 21-15.

Kemenangan Aisyah yang pernah memperkuat Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2020 memastikan Indonesia meraih poin pertama.

Tidak berhenti di situ. Dua nomor lain yang tetap dipertandingkan juga berhasil direbut Indonesia. Pasangan ranking 1462, Nita Violina Marwah/Lanny Tria Mayasari menang straight set atas Flavie Vallet/Emilie Vercelot, peringkat 107,  21-14, 21-11.

Bilqis Prasista, ranking 332, yang menjadi tunggal putri ketiga akhirnya menyempurkan performa gemilang tim muda Indonesia di hari pertama berkat kemenangan tiga gim atas pasangan ranking 69 BWF, Yaelle Hoyaux, 17-21, 21-14, 21-18.

Bagi Tim Uber Indonesia kemenangan telak di partai pembuka menjadi modal penting untuk menghadapi pertandingan kedua kontra Jerman, Rabu (10/5/2022). Jerman dalam posisi tertekan setelah ditaklukkan Jepang 0-5 di laga pertama.

Bila Nita Violina Marwah mampu meraih hasil positif di pertandingan kedua nanti, maka tiket ke babak perempat final hampir pasti mereka genggam. Pertandingan terakhir menghadapi Jepang sehari kemudian akan menentukan status juara dan runner-up grup.

Hasil Indonesia vs Prancis di laga pertama Grup A Piala Uber 2022: tournamentsoftware.com
Hasil Indonesia vs Prancis di laga pertama Grup A Piala Uber 2022: tournamentsoftware.com

Kegagalan Ginting

Bila tim Uber Indonesia sukses sapu bersih kemenangan pertama, tidak demikian dengan tim Thomas. Bertanding pada sore hari, Hendra Setiawan dan kawan-kawan harus merelakan satu partai menjadi milik Singapura.

Indonesia lebih dahulu tertinggal setelah Anthony Sinisuka Ginting gagal melewati Loh Kean Yew di partai pertama. Di luar dugaan, pemain berperingkat 5 BWF itu takluk dua gim dari Loh yang berada di posisi 10 BWF.

Kekalahan 13-21 14-21 dalam waktu 37 menit itu memperpanjang catatan kekalahan Ginting atas juara dunia 2021 itu. Ginting kalah 21-17 18-21 18-21 pada pertemuan pertama di Indonesia Masters 2014.

Ginting kian tertinggal dalam catatan head to head atas tunggal putra nomor satu Negeri Singa itu. Selain itu, pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 25 tahun silam, belum juga mampu bangkit dari keterpurukan.

Berbeda dengan kompatriotnya Jonatan Christie, penampilan Ginting menunjukkan grafik penurunan drastis. Hanya saja, di turnamen beregu ini, PBSI tetap memberinya kepercayaan sebagai tunggal pertama. Harapannya, tentu saja, Ginting bisa termotivasi untuk mendapatkan kembali performa terbaiknya.

Kehilangan gim pertama, ternyata tidak berdampak pada tim Indonesia. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menjadi ganda pertama, membuat skor sama kuat. Pasangan nomor 8 BWF itu menang tiga gim atas Hee Yong Kai Terry/Loh Kean Hean, 21-14, 19-21, 21-12.

FajRi menjawab kepercayaan dan tanggung jawab setelah absennya Marcus Gideon dan istirahatnya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Kemenangan ini sekaligus menjaga catatan tak terkalahkan juara Swiss Open 2021 itu atas pasangan 56 BWF itu dalam empat pertemuan mereka.

Seperti disinggung di atas, Jojo menunjukkan konsistensinya. Juara Swiss Open 2022 itu berhasil mengalahkan Jia Heng Jason The, 21-19, 21-13.

Jojo yang penampilannya paling stabil dibanding Ginting sejak awal tahun melanjutkan tren positif itu dengan kemenangan pertama atas lawannya yang berada di ranking 88 BWF.

Pasangan muda, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana menampilkan permainan apik menghadapi pasangan senior Danny Bawa Chrisnanta/Jun Liang Andy Kwek. Jawara All England 2022 itu bisa meladeni lawannya yang lebih berpengalaman dengan kecepatan dan smes-smes keras.

Kemenangan dua gim, 24-22, 21-14 dalam tempo kurang dari 30 menit itu menunjukkan bahwa pasangan ranking 21 BWF itu tidak membuang kesempatan sebagai ganda kedua. Mereka menjawab kepercayaan itu dengan permainan ciamik, walau masih sering melakukan kesalahan sendiri.

Hasil positif pada pertemuan Bagas/Fikri dengan lawannya yang berperingkat 119 BWF itu akhirnya disempurnakan oleh Shesar Hiren Rhustavito. Vito hampir tanpa kesulitan meladeni Jia Wei Joel Koh.

Bermain tenang dan taktis, pemain berperingkat 24 BWF itu menguburkan harapan Singapura untuk mencuri satu kemenangan lagi. Kemenangan Vito 21-16 dan 21-7 atas pemain ranking 225 itu mengirimkan sinyal optimisme bahwa tim Indonesia masih pantas diunggulkan sebagai tim terkuat untuk menjadi juara edisi kali ini.

Indonesia meraih kemenangan pertama di penyisihan Gru A Piala Thomas 2022: tournamentsoftware.com
Indonesia meraih kemenangan pertama di penyisihan Gru A Piala Thomas 2022: tournamentsoftware.com

Namun, perjalanan mempertahankan trofi Piala Thomas masih panjang. Awal yang baik ini perlu dilanjutkan di pertandingan kedua menghadapi tuan rumah Thailand, Selasa (9/5/2022).

Dari Singapura, tim Thomas Indonesia belajar untuk bekerja cepat membenahi sejumlah kekurangan. Salah satunya di sektor tunggal putra.

PBSI perlu berrpikir ulang untuk menurunkan Ginting sebagai tunggal pertama yang berpeluang besar berhadapan dengan Kunlavut Vitidsarn. Memberi kepercayaan pada Jojo sebagai ujung tombak menyumbang poin sambil memberi waktu pada Ginting untuk bangkit sebagai tunggal kedua yang berpeluang menghadapi pemain yang tak kalah berbahaya yakni Kantaphon Wangcharoen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun