Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Indonesia (Masih) Favorit Juara Piala Thomas 2022 tetapi Ginting Harus Bangkit

6 Mei 2022   09:41 Diperbarui: 7 Mei 2022   22:16 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim putra Indonesia difavoritkan menjuarai Piala Thomas 2022 yang akan berlangsung di Bangkok, Thailand, 8-15 Mei 2022. Melangkah mulus sejak babak grup yang diisi tuan rumah Thailand, Korea Selatan, dan Singapura, hingga menggapai klimaks.

Sedikitnya ada dua alasan para pangeran Merah Putih masih menjadi unggulan walau tidak menurunkan komposisi terbaik dan tidak semua sektor sedang dalam tren positif.

Pertama, Indonesia adalah juara bertahan. Pada edisi 2020 yang baru digelar pada 2021 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark itu, Indonesia tampil apik hingga menggasak Tiongkok 3-0 di partai puncak, Minggu (17/10/2021) malam WIB. Dari daftar undian dan unggulan, posisi Indonesia masih teratas.

Namun, pertanyaan besar kemudian mengemuka. Apakah status unggulan akan otomatis berujung gelar? Tidak sedikit cerita ironis terjadi di dunia olahraga. Yang diunggulkan justru bisa dibuat terjengkang oleh non-unggulan.

Selain itu, mempertahankan gelar bisa jadi lebih sulit dibanding berjuang meraihnya. Sang juara bertahan akan menjadi incaran dan sasaran untuk ditaklukkan.

Target mempertahankan gelar kemudian berubah menjadi beban. Beban yang dibawa serta dalam setiap ayunan raket hanya akan membawa petaka.

Semoga para pemain bisa menyiasati beban itu sebagai tanggung jawab yang memotivasi dan harapan yang mendatangkan semangat untuk berjuang sekuat-kuatnya dan bertarung sehormat-hormatnya mempertahankan trofi yang belum lama berlabuh di Tanah Air setelah puasa panjang hampir 20 tahun.

Soal beratnya tanggung jawab, hemat saya, para pemain sudah mengakrabinya. Apalagi ini turnamen beregu, sehingga bisa dipikul bersama.

Jadwal Tim Thomas Indonesia di Piala Thomas dan Uber 2022, live di MNC TV dan iNewsTV: https://twitter.com/INABadminton
Jadwal Tim Thomas Indonesia di Piala Thomas dan Uber 2022, live di MNC TV dan iNewsTV: https://twitter.com/INABadminton

Kedua, mestinya kekuatan Indonesia setelah kembali membawa Piala Thomas ke Tanah Air usai menanti 19 tahun lamanya tidak mengalami perubahan berarti.

Dari 12 nama yang diboyong ke Thailand, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Shesar Hieren Rhustavito, masih menjadi tumpuan di tunggal putra. Kita perlu amini, ketiga pemain ini juga menjadi kunci prestasi Indonesia di Aarhus.

Sementara itu, kekuatan sektor ganda tak akan berkurang dengan absennya Marcus Fernaldi Gideon yang tengah menjalani pemulihan pasca-operasi mata kaki di Portugal.

Kevin Sanjaya Sukamuljo didampingi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, berikut Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.

PBSI menyelipkan dua pemain muda yakni Syabda Perkasa Belawa dan Tegar Sulistio untuk mendapatkan pengalaman di turnamen beregu internasional.

Tanpa Marcus sektor ganda putra Indonesia tetap menakutkan. The Daddies, julukan Hendra/Ahsan, memiliki jam terbang dan pengalaman yang tak diragukan lagi. Kehadiran pasangan senior sarat pengalaman ini menjadi penyeimbang bagi Fajar/Rian dan beberapa pasangan muda yang tengah naik daun.

Fajar/Rian menjuarai Swiss Open 2022, Bagas/Fikri sebagai pemenang All England, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan adalah juara baru Asia. Raihan tersebut menjadi isyarat jelas, sektor ganda putra siap menjadi tumpuan. 

Namun, pasangan yang disebutkan terakhir yang memenangi Badminton Asia Championship (BAC) 2022 di Manila, Filipina, tidak mengisi "line up" Indonesia di Piala Thomas. Keduanya dipercaya bertarung di SEA Games 2021 yang berlangsung hampir dalam waktu bersamaan.

Pram/Yere mendampingi The Babies, Leo Rolly Carnando/Daniel Martin di sektor ganda, serta Chico Aura Dwi Wardoyo yang mendulang medali perunggu di Kejuaraan Asia 2022untuk mengejar target tiga medali emas bagi kontingen Indonesia.

PR tunggal putra

Seperti kita tahu dari hasil undian beberapa waktu lalu, Indonesia tergabung di Grup A bersama Korea Selatan, Singapura, dan tuan rumah Thailand. Di atas kertas, Hendra Setiawan dan kawan-kawan diprediksi bisa melewati rintangan di fase grup.

Lolos ke babak perempat final dengan status jawara grup bukan target yang berlebihan. Justru bakal menjadi stimulus mempertahankan trofi beregu putra paling prestisius itu.

Dibanding kontestan lain, kekuatan Indonesia di nomor ganda nyaris tak terbendung. Banyaknya opsi di sektor ini membuat beberapa pasangan bisa diterjunkan di ajang berbeda dan memikul target tinggi.

Selain The Daddies dan FajRi, Bagas/Fikri bisa memikul tanggung jawab untuk memberi poin bagi Indonesia. Belum ada pasangan Thailand dan Singapura yang mencuri perhatian seperti Bagas/Fikri.

Apalagi beberapa pemain Thailand yang menjadi spesialis di nomor ganda seperti Dechapol Puavaranukroh, Supak Jomkoh dan Kedren Kittinupong tidak masuk dalam tim Piala Thomas sehingga membuat langkah Indonesia kian mulus.

Begitu juga Korea Selatan. Kombinasi baru Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae yang menjuarai Korea Open belum lama ini berpotensi menyulitkan. Namun bukan ancaman berarti.

Tantangan Indonesia justru berada di nomor tunggal. Korea akan mengandalkan Jeon Hyeok Jin yang menjuarai Korea Masters, Kunlavut Vitidsarn menjadi harapan Thailand, dan Singapura akan dipimpin juara dunia, Loh Kean Yew.

Performa tunggal putra setahun terakhir kurang konsisten. Hanya Jonatan Christie yang mampu menjaga konsistensi dengan mencapai tiga final beruntun yakni Swiss Open, Korea Open, dan Kejuaraan Asia 2022 di Manila. 

Di Swiss Open Super 300 Jojo keluar sebagai pemenang, mengalahkan bintang muda India, Prannoy H.S. Sementara di dua turnamen berikutnya, Korea Open Super 500 dan Kejuaraan Asia yang selevel Super 1000, Jojo antiklimaks setelah ditaklukkan Weng Hongyang dari China dan Lee Zii Jia, andalan Malaysia.

Tidak seperti Jojo, pemain berperingkat delapan BWF, situasi berbeda justru ditunjukkan Anthony Ginting. Tunggal putra Indonesia berperingkat 5 BWF atau tertinggi dibanding para kompatriotnya justru menunjukkan grafik penurunan. Begitu juga Shesar Vito yang belum mampu mencuri perhatian dengan prestasi di tahun ini.

PBSI tentu akan berpikir untuk tidak menurunkan Ginting sebagai tunggal pertama. Tanggung jawab sebagai juru serang penyumbang poin pertama justru diberikan kepada Jojo yang terbukti mampu menjaga nama baik sektor ini sejak awal tahun.

Untungnya, performa para pemain tunggal dari negara lain juga sedang goyah. Sebut saja, Loh Kean Yew. Ia gagal berprestasi di Kejuaraan Asia 2022, setelah disingkirkan Jojo di babak semifinal, 22-20, 23-21.

Namun, Singapura tidak memiliki banyak opsi. Kedalaman skuad Negeri Singa tak sekaya Indonesia. Loh, pemain ranking 10 BWF itu akan tetap memikul tanggung jawab besar sebagai tunggal pertama sekaligus pembuka jalan bagi rekan-rekannya.

Sementara itu, di kubu Indonesia, konsistensi Jojo tetap menjadi senjata. Sambil berharap Ginting segera bangkit dari "tidur" sementara agar bisa memuluskan langkah Indonesia di fase grup hingga memastikan "bulan madu" juara tidak segera berakhir dan trofi Piala Thomas tidak sampai berpindah tangan.

Singapura akan menjadi ujian pertama bagi Indonesia, terutama di sektor tunggal. Duel pada Minggu (8/5/2022) sedikit banyak memberikan gambaran apakah Jojo akan terus bekerja keras sebagai harapan semata wayang di tunggal putra, Ginting mulai menunjukkan tanda-tanda positif, atau sektor tunggal putra malah menjadi batu sandungan.

Semoga Piala Thomas menjadi titik balik bagi Ginting khususnya dan tunggal putra umumnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun