Titik balik tim tamu dimulai ketika tembakan keras Fabinho di menit ke-62 berhasil mengoyak gawang Geronimo Rulli.
Lima menit berselang, Diaz menyempurnakan performa apiknya, yang kemudian diganjar predikat pemain terbaik di laga ini, dengan menuntaskan umpan silang Trent Alexander-Arnold untuk membuat kedudukan menjadi sama kuat dan kembali menempatkan satu kaki Liverpool ke partai final.
Dan predikat Liverpool sebagai "raja" comeback kembali ditunjukkan di menit ke-74. Striker internasional Senegal, Sadio Mane seperti tanpa kesulitan membobol gawang Rulli sekaligus membawa Liverpool sungguh keluar dari kesulitan.
Lima menit terakhir, perjuangan tuan rumah mengejar ketertinggalan semakin berat setelah kehilangan Capoue. Pemain yang tampil cemerlang di paruh pertama dan hampir saja menjadi pahlawan itu kemudian berubah status menjadi pesakitan setelah mendapat kartu kuning kedua.
Tuan rumah dengan sisa-sisa kekuatan dan semangat dari pinggir lapangan berusaha mencari kesempatan. Namun, Liverpool sudah mendapatkan kembali keseimbangan dan soliditas sudah kembali terbentuk seperti benteng yang sulit ditembus.
Ya, secara keseluruhan Liverpool menguasai pertandingan dengan 56 persen penguasaan bola dan melepaskan lima tembakan tepat sasaran dari 15 kali percobaan. Tuan rumah berusaha memanfaatkan kecanggungan tim tamu menghadapi atmosfer La Ceramica dengan memaksimalkan dua "shots on target" menjadi gol dari lima upaya.
Menjemput "Quadruple"
Satu tahap lagi Liverpool akan menambah koleksi gelar musim ini. Setelah merengkuh Carabo Cup atau Piala Liga Inggris melalui drama adu penalti atas Chelsea pada Februari lalu, Jordan Henderson dan kawan-kawan berpeluang menambah tiga gelar lagi dari Liga Primer Inggris, Piala FA, dan Liga Champions.
Persaingan di Liga Primer Inggris masih ketat dengan posisi Liverpool tertinggal satu angka dari Manchester City. Chelsea kembali menjadi saingan untuk meraih trofi Piala FA pada laga final di Stadion Wembley pada pertengahan bulan ini.
Sementara Manchester City atau Real Madrid bakal menguji sejauh mana ketangguhan The Reds melewati begitu banyak rintangan untuk menjadi juara Eropa pada Sabtu, 28 Mei waktu setempat nanti.
Liverpool yang menginjak final ke-10 sekaligus menyejajarkan diri dengan tim-tim besar seperti Real Madrid dengan penampilan dua digit di partai pamungkas Liga Champions mengincar gelar ketujuh.