Jorji dan Putri KW di nomor tunggal akan ikut menjadi harapan di nomor beregu bersama Siti Fadia, Silva Ramadhanti, Ribka Sugiarto, Febby Valencia Dwijayanti Gani, Pitha Haningtyas Mentari, Mychelle Crhystine Bandaso, dan Apriyani Rahayu.
Pemain yang disebutkan terakhir sudah memiliki jam terbang dan prestasi tingkat dunia bersama Greysia Polii. Absennya Polii, membuat Apri memikul tugas tambahan untuk membimbing para pemain muda, serentak berjuang bersama pasangan baru, Siti Fadia, untuk menyumbang medali.
Bukan tidak mungkin, Indonesia akan melakukan bongkar pasang untuk memberi pengalaman kepada para pemain muda, serentak melahirkan efek kejut bagi lawan-lawannya.
Melihat peta kekuatan lawan-lawan di SEA Games kali ini, target besar itu jelas tidak mudah diwujudkan, namun tetap patut dipertaruhkan. Ada peluang besar di sana.Â
Misi Piala Thomas
Dibanding SEA Games, kekuatan Indonesia di Piala Thomas jauh lebih solid. Tunggal putra terbaik, Jojo dan Ginting, plus pasangan senior nomor dua dunia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, berada di antara lima tunggal putra dan tujuh ganda putra.
Jumlah pemain ganda memang ganjil. Sungguh disayangkan, Indonesia tidak diperkuat salah satu dari pasangan nomor satu, The Minions. Marcus Fernaldi Gideon masih dalam pemulihan usai menjalani operasi mata kaki di Portugal.
Walau demikian Kevin Sanjaya Sukamuljo tetap diberangkatkan. Kevin bisa menjadi pemecah konsentrasi lawan ketika dipasangkan dengan pasangan baru. Bisa jadi ia coba ditandemkan dengan para pemain muda seperti Bagas atau Fikri.
Tanpa pasangan nomor satu dunia, kekuatan Indonesia di nomor ganda tetap diperhitungkan. Pengalaman The Daddies akan melengkapi modal juara Swiss Open 2022 Fajar/Rian, dan gelar All England 2022 Bagas/Fikri.
Misi Indonesia mempertahankan Piala Thomas akan menghadapi tantangan yang tidak ringan. Dimulai dari fase grup saat bertarung dengan Korea Selatan, Singapura, dan tuan rumah Thailand. Pertarungan sengit akan tersaji baik di nomor tunggal maupun ganda.
Penampilan tunggal putra Indonesia yang belum konsisten menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Sambil berharap, nomor ganda bisa menjaga tren positif seperti di tur Eropa dalam lebih dari sebulan terakhir.