Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerita Siti Asiyah dari Nusa Toleransi Tertinggi

17 April 2022   22:25 Diperbarui: 17 April 2022   22:32 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Majemuk

Cerita Pastor Yanto itu sungguh berkesan. Kisahnya mengirim pesan yang kuat. Seorang wanita muslim yang tanpa sungkan dan takut memberikan restu bagi putranya untuk menjadi pelayan dan pewarta kabar gembira sekaligus misionaris Katolik.

Sebagai orang yang pernah mengenal Pastor Yanto, kisah tersebut ikut meletupkan rasa bangga dan haru dalam diriku. Saya angkat topi tinggi-tinggi untuk keluarga Pastor Yanto. Saya sekaligus berterima kasih karena keluarga itu telah memberi teladan dan inspirasi baru tentang indahnya kemajemukan.

Perbedaan keyakinan bukan sebuah kecelakaan. Bukan pula tabu. Ibu Situ tahu hal tersebut hanyalah soal pilihan. Anaknya menjadi Pastor Katolik, tetapi tujuan akhirnya tetaplah sama. Mengabdi demi keselamatan manusia dan ikut memuji kebesaran Dia yang satu dan sama.

Cerita Ibu Siti adalah satu dari sekian banyak guratan toleransi yang sudah, sedang, dan akan terus membentuk penghuni NTT. Provinsi kepulauan dengan 21 kabupaten dan satu kota madya.

Pembagian wilayah administratif itu terus berubah untuk menangkup jumlah penduduk yang kian bertambah. Lebih dari itu, di balik pembagian wilayah itu sesungguhnya terkandung jauh lebih banyak perbedaan suku dan ras, serta menjadi ruang berseminya semua keyakinan baik yang diakui secara resmi oleh negara maupun yang masih menjadi bagian dari keyakinan tradisional.

Menukil data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk NTT per Juni 2021 adalah 5,48 juta jiwa. Sebagian besar, sekitar 2,94 juta (53,61 persen) adalah penganut Katolik.

Sisanya memeluk Kristen (sekitar 1,98 juta jiwa atau 3,68 persen), Islam (517,74 ribu atau 1,44 persen), Hindu (5,87 ribu atau 0,11 persen), dan Budha (0,01 persen). Selain itu, ada puluhan penganut Konghucu dan cukup banyak, sekitar 35,88 ribu (0,65 persen), menganut aliran kepercayaan tertentu.

Keberagaman keyakinan itu masih beririsan dengan begitu banyak pertalian darah dan hubungan kekeluargaan serta perkawinan yang melintasi suku dan agama.

Adalah pemandangan yang biasa di NTT mendapati suatu wilayah dihuni oleh penduduk dari latar belakang kepercayaan dan budaya berbeda. Bahkan dalam satu keluarga, pemandangan seperti keluarga Pater Yanto bukan lagi hal yang aneh.

Berbagi lahan parkir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun