Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Persebaya Surabaya di Antara Gelombang Eksodus dan "In Aji We Trust"

15 April 2022   04:10 Diperbarui: 15 April 2022   12:30 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuat Persebaya Surabaya musim 2021/2022: KOMPAS.com/Suci Rahayu

Dari komentar Aji yang baru mendapat perpanjangan kontrak dua tahun, berikut beberapa alasan yang bisa disimpulkan.

Pertama, pihak manajemen dan tim pelatih Persebaya sudah berupaya maksimal agar para pemain yang memiliki performa apik tak sampai meninggalkan kota Surabaya.

Sayangnya, pihak klub dan pemain tidak mencapai kata sepakat untuk perpanjangan kontrak karena berbagai alasan. Ricky Kambuaya dan Tasei akhirnya angkat kaki. Ricky bergabung dengan Persib Bandung, sementara Tasei bersama PSIS Semarang. Bruno hengkang ke Eropa, memperkuat klub kasta kedua Yunani.

Sebenarnya, performa apik para pemain membuat nilai jual dan daya tawar mereka semakin tinggi. Apalagi para pemain yang hanya diikat kontrak jangka pendek atau didatangkan di pertengahan musim dengan durasi kontrak hingga musim berakhir, memiliki kesempatan untuk menentukan pilihan dari berbagai tawaran.

Kedua, ada alasan personal. Rachmat Irianto terpaksa meninggalkan klub yang sudah dicintainya sejak kecil karena alasan keluarga. Mengutip akun Twitter resmi Persebaya, "kritik yang selama ini ia terima sudah berbuah tuduhan dan teror ke pihak keluarga."

Ketiga, beberapa pemain memang sengaja dilepas karena tak sesuai harapan. Sebagai contoh, Arsenio Valpoort. Selama setengah musim, pemain 29 tahun asal Belanda itu hanya mampu mencetak satu gol.  Wajar bila Persebaya tak memperpanjang kontraknya.

Dua pemain lain yakni Johan dan David tak bisa bersaing untuk mendapatkan menit bermain.  Mereka jarang mendapat kesempatan. Karena itu, bisa dipahami bila Persebaya membiarkan mereka pergi.

Tangan dingin

Ditinggal para pemain penting tentu meninggalkan rasa kehilangan. Kontribusi mereka jelas tak bisa diremehkan sehingga mampu mengantar Persebaya bisa bersaing dengan tim-tim unggulan lainnya.

Namun, situasi seperti ini lumrah di dunia sepak bola. Pemain datang dan pergi adalah pemandangan yang lazim. Jangankan di tingkat lokal, pemain sekaliber Lionel Messi saja bisa hengkang dari Barcelona, klub yang sudah sedemikian melekat dengan dirinya.

Begitu juga kepergiaan seorang pemain tidak berarti perpisahan selamanya. Pemain yang sama bisa datang kembali suatu saat nanti. Selalu ada jalan pulang dari setiap kepergian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun