Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Menanti Kado Ramadan dari Bagas/Fikri dan Rinov/Pitha di Korea Masters 2022

13 April 2022   20:32 Diperbarui: 14 April 2022   07:47 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana saat tampil di Korea Open Super 500 di Palma Stadium, Jumat (8/4/2022)| Dok. PP PBSI via Kompas.com

Dari Palma Indoor Stadium, Suncheon kita bergeser ke Yeonju Stadium, Gwangju. Usai Korea Open Super 500, kini berlanjut Korea Masters Super 300 yang mulai berlangsung sejak Selasa (12/4/2022).

Indonesia tidak menurunkan wakil sebanyak di turnamen pertama. Hanya ada lima wakil yang diikutsertakan di seri kedua di Korea itu.

Dua sektor yakni ganda putra dan ganda campuran menjadi harapan Indonesia. Walau bukan kekuatan terbaik, semua wakil Merah Putih masuk daftar unggulan.

Sayangnya, tiga dari antaranya harus tersingkir lebih awal. Dua dari ganda putra dan satu dari ganda campuran takluk di babak 32 besar. Mereka adalah Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Leo Rolly Carnando/Daniel, dan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso.

Pram/Yere yang menempati unggulan ketiga takluk dari wakil Malaysia, Tan Kian Meng/Tan Wee Kiong, 11-21, 21-16, 20-22. Leo/Daniel tumbang di tangan pasangan China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi. Seperti Pram/Yere, The Babies juga kalah dramatis usai bertarung rubber game, 21-13, 19-21, 20-22.

Sedangkan Adnan/Mychelle yang difavoritkan di posisi ketujuh ditaklukkan wakil tuan rumah Shin Tae-yang/Chang Ye-na, 19-21, 18-21.

Kekalahan rubber game dua pasang ganda putra dan straight set satu dari dua wakil ganda campuran, membuat Indonesia kini menaruh harapan pada dua wakil yang masih bertahan. Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.

Belajar dari rekan 

Bagas/Fikri yang menempati posisi unggulan setelah Pram/Yere tampil prima di laga pertama di hari pertama penyelenggaraan. Keduanya mampu melewati hadangan wakil tuan rumah, Kim Jaehwan/Young Hyuk Kim dengan kemenangan dua gim, 21-17 dan 21-17.

Kemenangan dalam waktu 36 menit itu mengantar Bagas/Fikri bertemu wakil China, Ren Xiang Yu/Tan Qiang.

Posisi Bagas/Fikri lebih diunggulkan. Berperingkat 20 BWF versus peringkat 705. Namun, pasangan baru China itu berpotensi membuat kejutan seperti di laga pertama menyingkirkan wakil Korea Selatan, Hwi Tae Kim/Dae Il Yoon yang berperingkat lebih tinggi.

Bagas/Fikri yang memiliki modal gelar juara All England 2022 tetap patut waspada. Tidak hanya ancaman dari lawan, tetapi juga dari diri sendiri.

Bagas/Fikri perlu belajar dari dua pasangan se-Pelatnas yang lebih dahulu angkat koper. Pram/Yere dan Leo/Daniel kalah setelah bertarung tiga gim. Kedua pasangan itu banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga menguntungkan lawan.

Hal ini ditegaskan oleh pelatih ganda putra, Aryono Miranat. Melansir siaran pers Humas PP PBSI, sang pelatih mengidentifikasi dua pasangan muda itu kalah karena faktor yang sama.

"Dua-duanya hampir sama, pada saat ada kesempatan untuk mendapat poin malah kurang kontrol, kurang tenang. Jadi malah akurasi pengembaliannya tidak bagus. Posisi kita jadi kurang baik, jadi waktu diserang balik mudah dimatikan," beber Aryono Miranat.

Belajar dari rekan-rekannya itu, Bagas/Fikri harus bisa mengendalikan diri. Bermain lebih tenang dan bisa mengontrol serangan dan pukulan, apalagi di poin-poin akhir. Akurasi pukulan harus benar-benar diperhitungkan.

"Untuk Leo/Daniel hari ini bermain kurang tenang dan kurang kontrol pada saat poin-poin akhir. Pengembalian bola selalu ingin keras baik smes atau drive-nya, jadi malah terserang balik," demikian evaluasi Aryono atas permainan The Babies yang sekiranya menjadi masukan penting bagi Bagas/Fikri.

Aryono juga menolak memaklumi kekalahan dua pasangan itu karena faktor kelelahan. Rasa capek karena rentetan turnamen dan jenuh berada lebih dari satu bulan di luar negeri bukan menjadi alasan. Banyak pemain juga berada dalam situasi yang sama.

Aryono justru melihat aspek positif dari banyaknya turnamen yang diikuti. "Tidak bisa dikatakan jenuh, justru ini bagus buat mereka bermain dengan lawan yang bervariasi jadi bisa menambah jam terbang."

Banyaknya turnamen menjadi kesempatan untuk menambah jam terbang. Kesempatan untuk mematangkan permainan baik itu ketenangan, kontrol, kesalahan sendiri atau "unforced error", hingga teknik bermain.

Kita berharap Bagas/Fikri yang mengaku mulai nyaman dengan permaian bisa terus menjaga ritme positif itu. Pertandingan menghadapi pasangan non-unggulan dari China adalah ujian bagi keduanya untuk melangkah lebih jauh di turnamen berhadiah total 180 ribu USD atau setara Rp 2,6 miliar.

Bila di pekan sebelumnya langkah keduanya tersandung di babak semifinal, sekiranya kali ini mereka bisa mencapai klimaks. Keduanya bisa pulang membawa kado Ramadan dari Korea.

Peluang Rinov/Pitha

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mendapat keuntungan pertama di babak 32 besar. Pasangan berperingkat 20 BWF ini tak perlu memeras keringat lantaran lawannya dari Mesir, Adham Hatem Elgamal/Doha Hany, menarik diri.

Berkah dari mundurnya lawan di partai pertama adalah waktu istirahat lebih lama. Rinov/Pitha yang juga terlibat dalam beberapa turnamen selama lebih dari sebulan terakhir bisa mengembalikan kebugaran.

Di sisi lain, unggulan enam ini harus bisa segera beradaptasi ketika menghadapi pertandingan babak 16 besar. Pasangan China, Ou Xian Yi/Huang Ya Qiong yang mengandaskan utusan Malaysia, Choong Hon Jian/Yap Chen When di babak sebelumnya, akan menguji mereka.

Secara peringkat dan daftar unggulan Rinov/Pitha lebih dijagokan. Pasangan baru China itu masih berada di peringkat 162 BWF. Ini akan menjadi pertemuan pertama mereka.

Tentu, Rinov/Pitha harus bisa cepat beradaptasi dengan kondisi lapangan maupun menjaga kekompakan dengan rekannya. Performa keduanya sejauh ini cukup memuaskan, walau belum mampu mencapai klimaks.

Kita berharap, keduanya bisa bermain baik, mengurangi kesalahan sendiri, tenang, dan kompak. Bila bisa melewati hadangan wakil China itu, maka Rinov/Pitha berpeluang melangkah jauh.

Keduanya akan menghadapi pemenang antara Kang Minhyuk/Baek Ha Na (Korea Selatan) versus Ty Alexander Lindeman/Josephine Wu (Kanada) untuk memperebutkan tiket perempat final. Selanjutnya, mereka berpeluang menghadapi unggulan empat dari Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie.

Selain Goh/Lai, hanya Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping yang menjadi pemain unggulan dengan ranking dunia yang lebih baik dari Rinov/Pitha yang masih bertahan. Beruntung bagi Rinov/Pitha, unggulan pertama dari China itu berada di pool atas. Peluang pertemuan mereka baru akan tersaji di babak final.

Semoga, ayunan raket Rinov/Pitha di Korea Masters 2022 bisa bertahan sampai jauh.

Berikut jadwal 16 besar yang berlangsung pada Kamis, (14/4/2022) pagi WIB:

Sumber: tournamentsoftware.com
Sumber: tournamentsoftware.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun