Indonesia memang kembali gagal mencapai klimaks di Piala AFF, seperti di edisi 2006, 2008, dan 2019. Namun, dua kali merepotkan Thailand dan memaksa skuat besutan Carlos Sesar dari Spanyol hingga babak adu penalti, adalah pencapaian tersendiri.
Hal itu menunjukkan peningkatan level permainan Indonesia. Indonesia memiliki potensi untuk berada sama tinggi dengan Thailand yang lebih dulu melebarkan sayap ke level dunia.Â
Mengandalkan para pemain yang bermain di dalam negeri, Indonesia sudah bisa merepotkan Thailand yang memiliki pemain dengan jam terbang tingkat dunia.
Bisa dibayangkan bila para pemain timnas Indonesia muncul dari kompetisi-kompetisi tingkat Asia misalnya. Bibit-bibit yang terlihat saat ini masih bisa terus berkembang bila diasah dalam tanur kompetisi yang profesional, memiliki tingkat persaingan yang tinggi, dan berpatokbanding pada klub-klub Thailand. Â
Kita berharap penampilan Indonesia di Piala AFF kali ini semakin memotivasi kompetisi dalam negeri agar semakin bergeliat dan kompetitif. Apalagi Indonesia akan tampil di Piala AFC di Kuwait pada 2023 mendatang.
Saat ini peringkat Indonesia di tabel ranking futsal Asia dan dunia semakin membaik. Indonesia sudah berada dalam lingkaran 10 besar Asia, di belakang  Kuwait, Lebanon, Kirgistan, Vietnam, Australia, Uzbekistan, Thailand, Jepang, dan Iran.
Peringkat dunia Indonesia pun membaik. Naik tiga tingkat ke posisi 45 dunia, per 16 Maret 2022.
Hal tersebut menjadi indikator positif. Tanda-tanda baik bagi masa depan futsal Indonesia. Kesempatan lepas landas ke kancah global sudah di depan mata.Â
Tampil di Piala Asia adalah satu langkah maju menuju Piala Dunia. Bila sepak bola belum bisa membawa kita ke pentas dunia, apakah futsal bisa mewujudkannya?
Semoga!