PSS Sleman membuat kejutan dengan menggulung Persija Jakarta 2-0. Sementara itu, Barito mampu menahan imbang Persib Bandung, 1-1.
 Persib lebih dulu memimpin di menit ke-52 setelah Beckham Putra Nugraha sukses mengkonversi umpan Frets Butuan.
Maung Bandung hampir saja menggandakan keunggulan di menit ke-58. Beruntung bagi Barito, eksekusi penalti David Da Silva masih bisa diamankan Muhammad Riyandi.
Barito mendapatkan momentum emas jelang bubaran. Tepat di menit ke-84, Beni Oktovianto berhasil mencatatkan namanya di papan skor. Hasil imbang pun bertahan sampai laga usai.
Tambahan tiga angka membuat PSS merangsek ke posisi ke-13, menggusur PSM Makassar. PSS selamat dari jurang maut.
Begitu juga Barito Putera. Satu angka dari gol menit akhir sungguh menyelamatkan mereka. Koleksi poin Barito dan Persipura sama banyak: 36 dari 34 laga.
Hanya saja, Barito lebih berhak menempati posisi ke-15, satu tingkat di atas Persipura. Alasannya, Barito unggul "head to head" dari Persipura. Barito selalu menang dalam dua pertemuan, masing-masing 1-0 di pertemuan pertama dan 3-0 di perjumpaan kedua.
Tidak ada yang bisa menyelamatkan Persipura walau seandainya rekor pertemuan keduanya sama kuat. Dari selisih gol, Persipura pun kalah, -8 berbanding -11.
Lambat panas
Sebenarnya, Perjalanan Persipura di pekan-pekan terakhir begitu mulus. Tak terkalahkan dalam tujuh laga beruntun, masing-masing lima kali menang dan dua kali seri. Lima kemenangan beruntun diraih hingga laga pamungkas.
Bila demikian mengapa Persipura harus terjungkal? Ya, performa Persipura sejak awal musim tak konsisten. Persipura tak langsung panas sejak awal. Hingga pekan ke-11, Persipura masih berkutat di dasar klasemen buntut dari delapan kekalahan, dua hasil seri, dan hanya sekali menang.