Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Marcus Gideon Naik Meja Operasi, Ditangani Dokter Cristiano Ronaldo, dan Dampaknya bagi Ganda Putra Indonesia

31 Maret 2022   11:45 Diperbarui: 31 Maret 2022   11:48 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Di balik penampilan Marcus Fernaldi Gideon di sejumlah turnamen belakangan ini, ternyata ada masalah kesehatan serius. Baru terkuak, tandem Kevin Sanjaya Sukamuljo itu itu ternyata mengalami sejumlah cedera.

Hal ini diungkapkan oleh pihak PBSI dan sang istri, Agnes Amelinda Mulyadi.  Dalam keterangan terbaru, Rabu (30/3/2022), induk organisasi badminton Tanah Air itu membeberkan cedera pergelangan kaki (ankle) pemain yang karib disapa Sinyo itu.

Kabid Binpres, Rionny Mainaky, mengatakan ada pertumbuhan tulang kecil yang tidak seharusnya di bagian pergelangan kaki kanan dan kiri. Hal inilah yang menimbulkan rasa sakit dan tentu saja sangat mempengaruhi penampilannya dalam beberapa turnamen terakhir.

Rasa sakit itu sudah dialami jauh sebelum tampil di All England 2022 pada pertengahan Maret lalu. Mula-mula terasa nyeri pada pergelanagan kaki kanan, lalu rasa yang sama juga dialami di pergelangan kaki kiri.

Marcus mengakui sudah lama berjuang menahan rasa sakit di ankle kanan. Ia mencoba bertahan. Namun, rasa sakit itu kemudian menjalar ke kaki kiri. Bisa dibayangkan betapa kuatnya perjuangan Sinyo untuk meredam rasa sakit itu.

Seperti kita tahu, penampilan pasangan ganda nomor satu dunia di turnamen tertua di dunia itu tidak mencapai klimaks. The Minions terhenti di babak semifinal, takluk dari pasangan muda yang kemudian melejit hingga tangga juara, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.

Dalam curhatannya di akun Instagram, Agnes Amelinda juga berbagi soal cedera lain yang tengah dialami sang suami. Tidak hanya masalah ankle yang selalu datang dan pergi, Sinyo juga bertarung dengan rasa sakit di perut.

"Pas thn lalu pertandingan di Eropa makin sakit, perut jg ikut sakit. Pas di Bali? Makin parah," ungkap Agnes melalui Insta Story di akun @dokteragnes, Rabu (30/3).

Soal rasa sakit di perut, Agnes memberi penjelasan lanjutan begini, "Ada yg sempet nonton ga pas pertandingan @marcusfernaldig suka mukul2 perutnya saking sakitnya? Pulang dr Bali kita usg ternyata otot perutnya robek sampai di perutnya itu klo di pegang ada sedikit benjolan yg isinya darah (bukan hernia yah)."

Ternyata sebelum bertarung dengan masalah pada kedua pergelangan kaki, Sinyo harus berdamai dahulu dengan rasa sakit di perut. Kemudian Sinyo mengkonsumsi obat pereda rasa sakit untuk mengurangi nyeri di perut.

"Diksh Tramadol aja ga mempan msh sakit bgt. Krn perutnya sakit ini akhirnya nutupin rasa sakit di kedua kakinya yang baru kerasa later pas perutnya udh membaik."

Mengapa ditangani dokter Ronaldo?

Dari hasil pemeriksaan terbaru dan berkonsultasi dengan Prof. dr. Nicolaas C. Budhiparama sekalu dokter PBSI, maka Sinyo disarankan naik ke meja operasi. Tidak ada keharusan untuk di operasi di Indonesia dan ditangani oleh dokter tertentu.

Pihak keluarga kemudian memutuskan untuk membawa Sinyo ke Portugal. Ia akan ditangani ahli bedah ortopedi asal Belanda, Cornelis Nicolaas "Niek" van Dijk.

Mengapa dokter ini yang dipilih? Kembali mengutip Agnes Amelinda, ada sejumlah alasan di baliknya. Sekiranya bisa dirangkum begini.

Pertama, Cornelis van Dijk adalah dokter bereputasi baik. Ia memiliki rekam jejak yang baik saat menangani para atlet. Salah satu atlet yang sudah merasakan hasilnya adalah Cristiano Ronaldo.

Hingga di usia yang tidak muda lagi, 37 tahun, Ronaldo masih aktif bermain. Mega bintang asal Portugal itu tetap bisa mengolah si kulit bundar dengan baik hingga usia mendekati kepala empat. Performanya cukup konsisten baik di level klub, maupun tim nasional.

Kedua, apakah para dokter spesialis di Indonesia tidak cukup mumpuni? Agnes yang berlatar belakang dokter, terlihat jelas dari gelar yang masih disematkan di akun sosial medianya, beralasan Sinyo harus benar-benar ditangani dokter yang sudah berpengalaman sehingga hasilnya bisa terlihat seperti para atlet yang pernah menjadi pasiennya.

Dengan kata lain, Sinyo perlu mendapat tindakan medis yang memungkinkannya bisa segera pulih. Tidak hanya pulih dari cedera tersebut, tetapi bisa kembali ke arena badminton.  Seperti Ronaldo yang masih belum juga gantung sepatu, ayah dua anak ini pun masih mau menjadi atlet profesional.

"Jujur krn kita ngeliat operasi Indonesia untuk atlit belum terlalu banyak. Klo untuk mengembalikan QOL (Quality of Life) spt jalan normal mnrt sy pribadi di Indonesia sdh mencukupi tp permasalahannya adl pasien kali adl atlit yg msh aktif bermain & msh ingin berkarier di masa depan. Jd pst kita mematok target up to 95% recovery bukan cuma yg sekadar "bisa jalan"."

Ketiga, alasan demikian membuat pihak Sinyo tidak mau berandai-andai. Tidak ada waktu untuk berjudi dengan operasi. Karena itu, hemat saya, pilihannya cukup masuk akal. Seperti dalih Agnes mereka tak peduli berapa besar pengorbanan finansial yang akan dikeluarkan, asalkan operasi sang suami berjalan lancar dan bisa pulih lebih cepat.

Menurut perkiraan mereka, Marcus akan dioperasi pada 6 April di Portugal. Bila operasi berjalan baik, ia sudah bisa meninggalkan rumah sakit keesokan harinya.

"Masa pemulihan sekitar 3-4 minggu & jika Tuhan berkenan bisa latihan normal & ikut Thomas Cup," tulis Agnes.

Kesempatan bagi para penerus

Agnes tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang sudah membantu selama ini. Terutama Prof. dr. Nicolaas C. Budhiparama. Tentu, beliau sudah membantu sebisa mungkin dan memberikan jalan terbaik bagi Sinyo.

Kita tentu berharap rencana berjalan lancar. Sementara ini kita tak bisa melihat aksinya bersama Kevin. Tidak ada The Minions setidaknya dalam dua turnamen ke depan yakni Korea Open pada 5-10 April dan Kejuaraan Asia 2022 di Filipina, 26 April-1 Mei.

Memang ada sesuatu yang kurang tanpa The Minions di arena. Pasangan nomor satu dunia yang selalu menjadi magnet bagi penonton dengan penampilan yang atraktif. Selain itu, mereka adalah lawan yang selalu diincar oleh pasangan mana pun, tidak hanya untuk ditaklukkan tetapi juga untuk menimba pelajaran.

Apakah tanpa The Minions akan berdampak bagi badminton Tanah Air? Tentu. Absennya The Minions membuat Indonesia kekurangan salah satu unggulan dan jagoan untuk meraih gelar.

Namun, di sisi berbeda, ketidakhadiran pasangan fenomenal ini menjadi kesempatan bagi pasangan lain, terutama pasangan-pasangan muda untuk tampil ke podium juara.

Ditambah The Minions, Indonesia memiliki lima pasang ganda putra di 25 besar ranking BWF. Melansir ranking terbaru,  The Minions masih bertahan di urutan teratas, disusul The Daddies (Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan) di posisi kedua.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang baru saja menjuarai Swiss Open Super 300 pekan lalu menduduki posisi kesembilan. Kemudian Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Rambitan di urutan ke-20, dua tangga di depan juara All England 2022, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. The Babies, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin , yang sempat mencuri perhatian di awal tahun lalu perlahan-lahan bergerak dari posisi ke-25.

Dua turnamen ke depan tanpa The Minions menjadi momentum bagi para pemain muda untuk unjug gigi. Rantai regenerasi sektor ganda putra yang tak pernah putus ini perlu terus dijaga. Tentu perlu dimeterai dengan prestasi.

Sekali lagi, kita mendoakan yang terbaik bagi Sinyo. Kita berharap proses pemulihan berjalan sesuai rencana. Lebih dari itu, Sinyo bisa pulih dan tampil lebih prima.

Dengan demikian, kita bisa melihat keduanya kembali menggebrak panggung prestisius, Piala Thomas 2022 yang akan dihelat pada awal Mei nanti di Bangkok, Thailand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun