Tommy memilih tidak ambil bagian di French Open Super 750 yang digelar dua hari setelah Denmark Open berakhir. Di turnamen itu, sektor tunggal putra Indonesia hanya diwakili Shesar Hiren Rhustavito.
Sebagai gantinya, pemain yang berulang tahun saban 31 Mei itu langsung bergerak ke Saarbrucken. Di ibu kota dan kota terbesar di negara bagian Saarland, Jerman itu menjadi tuan rumah HYLO Open.
Turnamen yang naik level dari Super 100 menuju Super 500 di tahun ini sudah mulai digelar sejak 2 November lalu. Tommy yang tak masuk dalam daftar unggulan berhasil mengawali kiprahnya di turnamen dengan total hadiah 320 ribu USD itu dengan manis.
Tommy sukses melewati hadangan Luis Enrique Penalver di babak 32 besar. Tommy butuh 34 menit untuk merebut tiket 16 besar dari pebulu tangkis Spanyol itu.
Kemenangan straight set 21-16 dan 21-14 kemudian menghadapkan Tommy dengan unggulan ketiga NG Ka Long Angus untuk berebut satu tiket ke babak perempat final. Pemain asal Hong Kong tanpa kesulitan di laga pertama dengan kemenangan dua gim atas wakil Prancis Brice Leverdez, 21-13 dan 23-21.
Gelombang Eksodus Pebulu Tangkis Malaysia
Sayangnya, langkah Tommy di turnamen yang semula bernama Saarlorlux Open harus terhenti. Ia takluk dua gim 20-22, 16-21 usai bertarung selama 42 menit dari lawannya yang pernah ia kalahkan lima kali dari total sembilan pertemuan.
Walau kalah, Tommy sudah berjuang maksimal. Kerja keras sudah menjadi kata kunci bagi Tommy, terutama sejak menjadi pemain profesional. Sebab, ia tidak hanya harus memikirkan hasil pertandingan tetapi juga segala hal.
Berbeda halnya bila ia masih menyandang pemain tim nasional. Sebagian beban bisa dialihkan ke PBSI. Ia hanya perlu fokus ke setiap pertandingan.
Perjuangan Tommy terefleksi lebih jauh dari kehidupan pemain profesional pada umumnya. Nasib mereka yang telah memutuskan hengkang atau "ditendang" dari Pelatnas tidak jauh berbeda.
Sudah banyak pemain Malaysia yang mengambil jalur tersebut. Seperti ada gelombang eksodus menjadi pemain profesional.