Pace Kreatif baru berusia dua tahun. Namun, kelompok kreatif ini sudah ikut membantu mempromosikan kekayaan Papua.
Salah satu kontribusi mereka dalam mendorong pariwisata setempat adalah dengan ambil bagian dalam pelaksanan Festival Ulat Sagu di Kampung Yoboi, 26-28 November 2020. Kampung Yoboi terletak di tepi Danau Sentani, Kabupaten Jayapura.
Kegiatan tersebut terbukti berdampak. Memperkenalkan kekayaan budaya di satu sisi dan mendatangkan pemasukan bagi para pengrajin, produsen makanan, hingga penyedia jasa wisata di sisi lain.
Billy menyadari tanggung jawab terbesar dan utama untuk memperkenalkan kekayaan budaya adalah warga setempat. Sebagai orang Papu ia tidak ingin bergantung pada orang lain untuk merawat dan mempromosikan kekayaan budayanya.
Billy mengingatkan, "Jangan sampai generasi muda justru tercabut dari akar budayanya."
Kedua, selain ambil bagian dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, berbagai kegiatan edukasi pun bisa dilakukan. Marthen Sambo adalah salah satu contoh generasi muda yang ikut membantu pendidikan di Papua.
Pria 33 tahun ini sudah lebih dari sembilan tahun mengabdikan diri bagi dunia Pendidikan di Papua. Saat ini sebagai pegiat edukasi di Yayasan Wahana Visi Indonesia (WVI), ia terlibat aktif dalam berbagai kegiatan di antaranya membantu menyusun kurikulum dan memastikan anak-anak peserta program WVI dapat diberdayakan.
Marthen mengatakan pendidikan dan budaya tidak bisa dipisahkan. Ia bagai dua sisi dari satu mata uang yang sama. Untuk itu, ia mendesain kurikulum dengan menyesuaikan dan menyerap berbagai nilai kebudayaan setempat.
Ketiga, pengalaman Hanna Keraf dan Du Anyam menunjukkan bahwa kekayaan budaya bisa dijadikan sebagai jalan pemberdayaan dan jembatan menuju kemajuan ekonomi.
Organisasi yang berfokus pada pemberdayaan wanita pengrajin seni di beberapa daerah membantu melestarikan kekayaan budaya dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.