Seperti di sektor-sektor lain, kemewahan pun terpancar di area pertahanan. Ada Achraf Hakimi, Presnel Kimpembe, Marquinhos, Juan Bernat, Colin Dagba, Layvin Kurzawa, Abdou Diallo, Thilo Kehrer, hingga pemain muda yang dipromosikan dari tim U-19 El Chadaille Bitshiabu.
Presnel Kimpembe dan sang kapten, Marquinhos masih menjadi opsi bek tengah utama. Mereka masih bisa berperan baik di jantung pertahanan tim.
Batas waktu bagi Ramos tidak lama. "Deadline" itu tak lebih dari satu bulan. Artinya, bila dalam beberapa pekan ini tak ada keajaiban dalam pemulihan cedera, maka kita akan melihat Ramos melangkah keluar dari Parc des Princes di bursa transfer musim dingin, awal tahun depan.
Untuk mengakhiri kerja sama, PSG tidak bisa mengambil keputusan sepihak. Klub tentu harus membicarakan kemungkinan ini dengan sang pemain beserta agennya. Ada klausul yang harus dipatuhi.
Ramos pun tidak akan memaksakan diri bertahan bila hanya sekadar nama dalam daftar armada Mauricio Pochettino. Alih-alih menjadi "toxic" dalam tim, pilihan untuk pergi bisa menjadi keputusan terbaik.
Walau telat, Ramos sudah memantik kesadaran PSG. Uang memang bisa mendatangkan segalanya. Bila tidak awas, justru uang bisa mengaburkan citra PSG sekadar "tong sampah" berharga mahal!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H