Dengan angka tak sedikit, Ramos belum juga bermain di pertandingan resmi barang semenit pun. Klub mana saja pasti akan berpikir kembali bila situasi seperti ini terus berlangsung.
Ramos dipagari PSG hingga 2023. Belum diketahui pasti kapan pemain itu akan pulih. Cedera panjang yang ia alami belum juga menunjukan titik cerah. Artinya, Ramos bakal terus absen bermain untuk jangka waktu tak tentu.
Walau uang PSG seperti tak berseri situasi ini tentu tidak bisa terus dipertahankan. PSG akan memilih menjilat kembali ludah sendiri ketimbang mempertahankan pemain yang tidak bisa berkontribusi. Malah, kehadiran Ramos bisa menjadi "toxic" yang bisa membawa pengaruh buruk bagi tim.
Sederhana saja penjabaran soal terakhir itu. Melihat ada rekan setim yang tak bermain sekian lama tetapi hak-haknya tetap diterima secara penuh tentu membuat para pemain lain akan merasa sebagai kuda beban. Beban seharusnya ditanggung bersama. Tak seorang pun seharusnya dikecualikan.
Awal pekan lalu, PSG sempat mengumumkan kabar gembira. Â Ada harapan dari pemulihan cedera dan kebugaran Ramos. Tidak sampai di situ. Ramos akan dipertimbangkan untuk mulai bergabung dalam latihan bersama dan diprediksi akan segera mengakhiri penantiannya untuk bertanding.
Namun, kabar itu kemudian kembali menjadi muram. Beberapa hari terakhir santer berhembus kabar PSG tengah memikirkan kemungkinan untuk mengakhiri kontrak mantan kapten timnas Spanyol itu. Menukil Dailymail.co.uk, pihak klub bersedia membiarkan Ramos pergi bila cedera tak membaik dan kebugarannya belum kembali ke titik ideal.
"Di kalangan internal klub, keyakinan tentang Sergio Ramos sebelum dan sesudah cederanya sudah memudar. Karena itu, PSG tidak menutup kemungkinan memutus kontrak Ramos walau hal itu belum jadi prioritas. Beberapa orang di klub menilai perekrutan Ramos dari Real Madrid adalah kesalahan."
Begitu pernyataan Le Parisien. Bila sampai klub memberikan isyarat tersebut berarti proses pemulihan Ramos tak sesuai rencana. Kesabaran klub sudah hampir habis menanti pemain tersebut pulih kembali.
Belum lagi suara-suara miring sudah makin nyaring terdengar. Dari para penggemar, juga media setempat. Belum lama ini, surat kabar Prancis L'Equipe mengejek masalah kebugaran Ramos dan menggambarkannya sebagai "hantu" yang bergentayangan di fasilitas pelatihan klub.
PSG menyadari kesalahannya. Klub kaya raya itu pun mafhum telah bertindak takabur. Mendatangkan pemain yang kemudian tidak bisa berbuat apa-apa bagi tim dan justru menjadi masalah.
PSG tetaplah PSG. Tak berubah menjadi lebih lemah tanpa Ramos. Begitu juga tak akan berkurang kekuatannya.