Selain Lionel Messi, pemain lainnya di Paris Saint-Germain (PSG) yang bernasib malang adalah Sergio Ramos. Messi sedikit lebih beruntung. Â Sejak meninggalkan Barcelona pada musim panas lalu, La Pulga sudah mendapat menit bermain walau penampilannya di lapangan pertandingan belum sesuai harapan.
Messi memang merasa frustrasi karena tekanan dari berbagai sisi, termasuk ketidaknyamanan berada di antara para bintang di Paris.
Sementara Ramos jauh lebih apes. Bisa dibayangkan betapa tersiksa seorang pemain yang belum juga merasakan debut bersama klub baru padahal sudah beberapa bulan berlalu.
Sejak didatangkan dari Real Madrid secara pro deo alias gratis pada awal Juli 2021, pemain berusia 35 tahun itu hanya menjadi penonton. Tidak hanya itu. Ia masih terus berkutat dengan cedera betis dan lutut kiri yang tak kunjung sembuh.
Bila kita menyaksikan pertandingan PSG, kamera televisi kerap mengambil gambar bangku cadangan tim dan para penonton di tribun. Salah satu sosok yang tak luput dari tangkapan kamera adalah Ramos.
Sebenarnya Ramos sudah mulai mengakrabi cedera sejak sebelum hijrah dari Madrid. Penampilan terakhirnya bersama El Real adalah saat menderita kekalahan di leg kedua babak semi final Liga Champions dari sang juara, Chelsea, 5 Mei silam.
Bisa jadi salah satu pertimbangan yang membuat Madrid enggan memperpanjang kontrak Ramos adalah cedera. Walau Ramos sudah mendedikasikan dirinya selama 16 musim dan sukses menyandang ban kapten, namun cedera yang mulai membayang membuat Los Blancos memilih membiarkannya pergi.
Dengan tanpa mengurangi rasa hormat dan terima kasih atas pengbadian panjang Ramos dalam 671 pertandingan dengan raihan lima gelar LaLiga dan empat trofi Liga Champions, Madrid rela mengucapkan sayonara.