Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Barcelona, Mengapa Harus Xavi Hernandez?

30 Oktober 2021   05:32 Diperbarui: 31 Oktober 2021   09:24 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Xavi Hernandez: manchestereveningnews.com

Begitu juga dengan Alba yang tak terlihat agresif. Sergi Roberto kelihatan bingung akan apa yang seharusnya ia lakukan. Barca yang hanya mampu melepaskan satu tembakan tepat sasaran sepanjang pertandingan adalah cerita dari kegagalan para pemain senior itu.

Apakah Xavi mampu mengorkestrasi tim dengan komposisi dan kualitas mutakhir seperti ini? Apakah tim tersebut bisa kembali ke jalur positif, setidaknya membuat posisi Barca tak sampai terperosok ke papan tengah, apalagi papan bawah?

Dukungan Guardiola

Sebelum lembaran baru Xavi digerai di Camp Nou, Barca harus memutar otak untuk biaya kompensasi Koeman. Ia dipecat sebelum kontrak berakhir tahun depan. Barca harus membayarnya 12 juta euro atau sekitar Rp 197,7 miliar.

Nominal pesangon ini seharusnya bukan masalah bagi Barca. Namun, situasi keuangan Barcelona sedang tidak stabil. Bahkan, melansir bbc.com, Barca masih berutang pada Quique Setien, manajer sebelum Koeman.

Intuisi Guardiola mengatakan Xavi adalah sosok yang pas untuk menggantikan Koeman. Ia pun yakin mantan anak didinya itu siap mengambil tanggung jawab tersebut.

Guardiola pun tegas menepis tudingan bahwa Xavi masih terlalu mentah. "Xavi, jika itu terjadi, saya tidak ragu dia siap untuk melakukan pekerjaan itu. Dia tahu lingkungan yang sangat penting."

Begitu kata Guardiola menukil manchestereveningnews.com. Manajer Manchester City itu bahkan mengakui situasi Xavi saat ini jauh lebih baik dibanding saat dirinya naik level alias dipromosikan sebagai pelatih utama Barca.

"Dia tahu permainannya, dia punya gairah. Dia memiliki lebih banyak pengalaman sekarang daripada yang saya miliki ketika saya mengambil alih."

Hanya saja, ada satu faktor yang membedakan situasi Guardiola dahulu dan Xavi kini. Saat itu, materi pemain Barca jauh lebih mumpuni. Kedalaman armada Barca begitu dalam.

Sementara saat ini, Barca tak punya pilihan lain selain memaksimalkan amunisi yang ada. Jangankan bersaing di fase grup Liga Champions, dengan kekuatan yang ada Barca kesulitan menembus papan atas LaLiga. Masih terseok-seok di posisi sembilan dengan 15 angka dari 10 laga, Barca terpaut enam poin dari Real Madrid di posisi kedua.

Barca terancam gagal lolos ke babak gugur kompetisi elite Eropa bila tidak segera bangkat. Dari tiga laga penyisihan Grup E, Barca baru mendapat tiga poin. Baru sekali menang dan sudah dua kali menderita kekalahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun