Xavier "Xavi" Hernandez i Creus akan menjadi pelatih baru Barcelona. Begitu rumor yang mengemuka tak lama setelah Ronald Koeman ditendang dari kursi pelatih Blaugrana.
Nama Xavi bahkan santer disebut sejak sebelum Rayo Vallecano mempermalukan Barcelona, Kamis (28/10/2021) dini hari WIB lalu yang kemudian langsung menggerus kesabaran manajemen klub pada Koeman sampai tandas.
Situasi Barca yang tak stabil membuat Koeman seperti sedang menempati sebuah kursi panas yang bisa didepak kapan saja. Ya, setiap pelatih memang menghadapi situasi yang kurang lebih serupa.
Namun, posisi Koeman lebih terdesak. Entah kehadirannya pada waktu yang kurang tepat, namun penampilan Barca sudah tak menentu sejak awal musim, bahkan sejak musim sebelumnya. Tak pelak, mantan pelatih timnas Belanda itu selalu dibayangi pemecatan.
Kini, posisi Koeman diisi Sergi Barjuan. Pelatih Barcelona B itu hanya mengemban tanggung jawab tersebut untuk sementara waktu hingga klub menunjuk pelatih definitif. Xavi menjadi target utama.
Menurut sejumlah pemberitaan, pihak Barcelona dan Xavi dikabarkan sedang terlibat pembicaraan intens. Presiden Barca, Joan Laporta sudah menghubungi Xavi tak lama setelah mengakhiri masa kerja 14 bulan Koeman.
Hubungan Laporta dan Xavi cukup unik. Keduanya tidak memiliki relasi personal apalagi profesional yang dekat.
Dibanding saat pertama kali mempromosikan Pep Guardiola dari tim Barcelona B ke tim utama 13 tahun silam, kepercayaan Laporta pada Guardiola lebih dahulu terbangun. Tidak demikian dengan Xavi.
Nasib klub yang sedang dipertaruhkan membuat Laporta segera memutus kesenjangan relasi diantara dirinya dan Xavi. Bukan tidak mungkin, bila benar Xavi yang akan meneruskan tongkat estafet kepelatihan, maka hubungan di antara mereka akan lebih cair.
Hal berbeda akan terjadi bila bukan Laporta yang menjadi presiden Barca. Tak butuh waktu lama bagi Xavi untuk menjadi pelatih utama seandainya Victor Font terpilih sebagai orang nomor satu di klub asal Catalonia itu.