Sebaliknya, Momota justru banyak melakukan kesalahan. Pertarungan panjang nan melelahkan lebih dari 90 menit itu berakhir dengan skor 20-22 21-18 21-12.
Kedua pemain ini sudah bertemu 15 kali. Momota begitu superior dengan meraih 14 kemenangan. Namun, Axelsen mampu menghentikan rentetan 13 kemenangan beruntun Momota yang bertahan selama tujuh tahun terakhir. Â Sekaligus ia menggagalkan Momota mengukir hat-trick di ajang yang semula bernama Danish Open itu.
Selain menyumbang satu-satunya gelar bagi tuan rumah Denmark dan menggagalkan Jepang menggondol empat gelar, Â kemenangan ini sungguh spesial bagi Axelsen. Pasalnya, ia merebut gelar dari turnamen yang semula berkategori Super 750 itu di tanah kelahirannya.Â
Ia pun menorehkan namanya dalam lembaran sejarah turnamen yang dimulai sejak 1935 itu bersama para mantan pemain tunggal putra jempolan Denmark seperti Paul-Erik Hoyer Larsen, Peter Gade, dan Jan O Jorgensen.
Di sisi lain, gelar ini menjadi penebusan atas kegagalannya membawa Denmark berjaya, baik di Piala Sudirman di Vantaa, Finlandia, maupun di Aarhus, dua jam perjalanan darat dari Odense, tempat Piala Thomas 2020 digelar kurang dari sepekan sebelumnya.
Putri KW bersinar
Putri KW terus menunjukan grafik penampilan yang positif. Gelar juara di Czech Open 2021 menunjukkan potensi besar sebagai pemain tunggal putri masa depan Indonesia.
Putri KW menjadi yang terbaik di turnamen berkategori International Challenge itu usai menumbangkan wakil Malaysia, Siti Nurshuhaini. Duel keduanya digelar di City Hall Vodov, Brno, Republik Ceko, Minggu (24/10/2021) sore WIB.
Putri KW yang masih berusia 19 tahun mampu memperagakan permainan imprsif. Variasi pukulan hingga pertahanan yang bagus membuat lawannya kesulitan. Kombinasi lob, dropshot menyilang, hingga pancingan bermain reli berhasil membuahkan banyak poin.
Tidak hanya itu, pemain kelahiran Tangerang itu beberapa kali memperagakan permainan net yang apik. Putri mengunci poin terakhir untuk memenangi pertandingan straight set itu melalui aksi netting yang membuat lawannya mati langkah.
Dibanding lawannya, Putri memiliki jam terbang di pentas internasional yang lebih baik. Tak heran, ia bisa menjaga konsistensi sejak pertandingan pertama dan mampu menjaga semangat bertanding hingga mencapai klimaks dalam kemenangan 21-16 dan 21-5 untuk mengunci gelar juara.
