Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Singkirkan Denmark, Jumpa Skuat "Non-unggulan" China, dan Indonesia di Ambang Gelar ke-14

16 Oktober 2021   23:30 Diperbarui: 17 Oktober 2021   17:15 2990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
China mengalahkan Jepang di semi final: tournamentsoftware.com

Ternyata, para pangeran Indonesia sukses mengakhiri tren buruk itu. Menariknya lagi, kemenangan ini terjadi di kandang Tim Dinamit yang memiliki ambisi tinggi untuk menjadi juara seperti edisi 2016 lalu.

Diperkuat jawara tunggal putra Olimpiade Tokyo, Viktor Axelsen dan Anders Antonsen yang berada di ranking tiga BWF, Denmark cukup yakin bisa mengatasi Indonesia. Selain itu, Denmark membuat kejuatan dalam "line-up" dengan menepikan pemain muda Rasmus Gemke dan memberi tempat kepada pemain senior Hans Kristian Vittinghus.

Bisa ditebak, tuan rumah sengaja memasang pemain berusia 35 tahun sebagai "kartu as" manakala pertandingan berlangsung ketat hingga laga kelima.

Jam terbang Hans yang sangat tinggi diharapkan bisa mengatasi Shesar Hiren Rhustavito, pemain berperingkat 19 BWF yang selalu kalah dalam dua pertemuan sebelumnya.

Namun, Denmark patut mengakui. Selain Axelsen dan Antosen, mereka tak punya amunisi mumpuni di sektor ganda. Ganda putra Indonesia begitu superior.

Indonesia punya dua pasangan ganda di puncak ranking dunia, ditambah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menempati peringkat tujuh BWF.

Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dan pasangan baru, Mathias Christiansen/Frederik Sogaard yang tak tergantikan sejak babak grup, tak bisa berbuat banyak kala menghadapi Minions dan Fajri.

Ginting tak kuasa bendung Axelsen

Pertemuan Anthony Sinisuka Ginting versus Axelsen menjadi salah satu daya tarik pertandingan ini. Betapa tidak. Keduanya sudah menjadi rival dan pertemuan di antara mereka selalu ketat.

Catatan "head to head" keduanya sama kuat. Mereka saling berbagi kemenangan dalam delapan pertemuan.

Namun, Axelsen memang memiliki tren lebih positif belakangan ini. Penampilan fenomenal sejak awal tahun hingga berjaya di Olimpiade Tokyo 2020. Sejak mendapat medali emas Olimpiade, Axelsen belum pernah menelan pil pahit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun