Namun, baik Minions, Fajri, maupun The Daddies, peluang menang Indonesia tetap terbuka. Selanjutnya, bagaimana para pemain itu mengatasi tekanan dan melepas segenap beban sehingga bisa bermain lepas dan mampu mengerahkan segenap kemampuan terbaik.
Ketiga, Jonatan Christie dan Shesar Hiren Rhustavito, tunggal kedua dan ketiga Indonesia memiliki kans untuk mengatasi perlawanan Cheam June Wei dan Leong Jun Hao, para pelapis Lee Zii Jia.
Cheam masih berada di luar peringkat 50 BWF, tepatnya di posisi ke-70. Di laga terakhir fase grup, Ia menyerah dari Kanta Tsuneyama, berperingkat 13 BWF. Ginting dengan ranking dunia lebih tinggi dari Kanta semestinya bisa mengatasi perlawanan dari para pemain Malaysia itu.
Kita berharap, Hendra Setiawan dan kawan-kawan tidak sampai lengah dan membuat Malaysia memanfaatkan peluang. Keunggulan peringkat dunia, pengalaman, dan catatan pertemuan mesti dimanfaatkan sepenuhnya.
Bila tidak, maka segenap fan akan ikut "senam jantung" di partai terakhir. Indonesia tentu akan mengandalkan Vito, yang berpeluang menghadapi Leong Jun Hao. Secara peringkat, Vito jauh lebih baik.
Vito (peringkat 19 BWF), sementara Leong bertengger di ranking 120 BWF. Hanya saja, Leong membuat kejutan dengan mengalahkan pemain Jepang berperingkat 16 BWF, Kenta Nishimoto, 19-21 dan 18-21.
Tentu ini menjadi alarm bagi Vito. Vito yang dua kali menjadi penentu, masing-masing atas Thailand dan Taiwan, diharapkan lebih siap untuk menghadapi kemungkinan ini.
Skenario ini terjadi bila Indonesia harus kehilangan dua "match." Bila tidak, seharusnya Indonesia bisa lebih awal mengklaim tiket semi final.
Selain mengandalkan Ginting dan Jojo, pasangan ganda kedua Malaysia, Leon Jun Hao/Goh Sze Fei Nur Izzuddin bukan lawan sepadan bagi salah satu dari tiga pasangan terbaik Indonesia.
Semoga dendam bisa dibayar tuntas! Selamat berjuang tim Merah-Putih!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H