Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Indonesia Menangi Duel "Senam Jantung" versus Thailand, Ginting dan Jojo dapat Pelajaran Berharga

12 Oktober 2021   06:21 Diperbarui: 12 Oktober 2021   10:27 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minions dan komentar pelatih ganda putra, Herry IP: https://twitter.com/INABadminton

Kemenangan telak 5-0 atas Aljazair adalah pemanasan. Laga sesungguhnya di Piala Thomas 2020 baru dimulai. Pertandingan kontra Thailand di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Senin (11/10/2021) petang WIB berlangsung sengit sebelum akhirnya menjadi milik Indonesia dengan skor 3-2. 

Aljazair bukanlah lawan sepadan. Wakil dari Afrika itu hanya berkekuatan lima pemain. Tiga dari antaranya terpaksa bermain rangkap.

Sementara itu tak satu pun dari antaranya memiliki jam terbang memadai. Ranking dunia mereka pun di luar 50 besar dunia. Indonesia cukup mengandalkan para pemain pelapis untuk menumbangkan negara dari mana bintang Manchester City, Riyad Mahrez itu berasal.

Berbeda dengan Thailand dan Taiwan, dua kontestan lainnya di Grup A. Kedua negara itu terlibat pertarungan ketat di pertemuan pertama di hari pertama turnamen beregu ini, Sabtu (9/10/2021) lalu.

Taiwan yang diperkuat ganda putra pemenang Olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang/Wang Chi-lin harus mengakui keunggulan Thailand, 2-3. 

Tak heran, grup ini dilabeli grup neraka yang menjanjikan pertarungan ketat dan penuh ketakpastian. Belum ada satu tim pun yang memastikan tiket ke babak perempat final hingga sebelum laga pamungkas nanti.

Belajar dari pertandingan pertama, Indonesia pun tak main-main di laga kedua. Menurunkan kekuatan terbaik adalah pilihan yang paling mungkin diambil bila ingin segera mengunci satu tempat di babak perempat final.

Anthony Sinisuka Ginting dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang diistirahatkan dua hari lalu, kembali mengisi daftar "line-up." Ginting dan Minions, menemani Jonatan Christie, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Shesar Hiren Rhustavito.

Ini menjadi pertandingan pertama Jojo, sapaan Jonatan Christie, setelah di laga sebelumnya memberi tempat kepada Chico Aura Dwi Wardoyo.

Begitu juga Fajar dan Rian yang berganti peran dengan pasangan senior Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Sementara itu, Shesar kembali mendapat kepercayaan.

Laga "senam jantung" Ginting vs Wangcharoen

Siapa saja yang menyaksikan laga ini pasti akan sepakat. Duel kedua pemain muda ini benar-benar mengobok-obok adrenalin. Walau hanya menempati kursi penonton, jantung para fan serasa diajak ikut berpacu, mengikuti persaingan ketat di lapangan pertandingan.

Ginting dan Wangcharoen sudah enam kali bertemu. Skor "head to head" 4-2 untuk keunggulan Ginting. Pertemuan terakhir yang berakhir dengan kemenangan Ginting terjadi dua tahun silam di ajang Korea Open.

Jeda waktu yang cukup lama membuat kedua pemain seperti harus kembali ke titik nol untuk melakoni pertarungan ketujuh ini. Kantaphon yang kurang diunggulkan dari rekor pertemuan dan ranking dunia memanfaatkan situasi itu untuk membuat kejutan.

Ya, itulah yang terjadi. Ginting dibuat kesulitan dengan permainan cepat dan pertahanan rapat pemain berperingkat 18 BWF itu. Di gim pertama, Ginting sempat memimpin 2-1. Namun, pendulum kemudian berbalik arah.

Wangcharoen bisa menyeimbangkan kedudukan menjadi 4-4. Lantas, berbalik memimpin. Ginting selalu berada dalam posisi mengejar ketertinggalan untuk membuat skor sama kuat, 9-9, 12-12, dan 15-15. Tertinggal dua angka, Ginting berhasil mengejar dan mampu memenangkan gim pertama, 21-16.

Kemenangan itu tak otomatis menggaransi Ginting di set berikutnya. Pemain berusia 23 tahun itu memperlihatkan semangat juang tinggi. Semangat pantang menyerah diterjemahkan secara nyata dalam pertahanan yang rapat, kesigapan mengantisipasi smes keras Ginting, hingga kesigapan menjangkau setiap sudut sulit.

Ginting memimpin 3-1, kemudian 6-4 di set kedua. Namun, pemain masa depan Thailand itu mampu membalikkan keadaan. Perolehan poin Ginting tertahan di angka 7 saat Wangcharoen menutup interval pertama.

Selanjutnya, jarak poin semakin melebar. Semula 7-11, lalu 9-13, dan 11-15. Ginting sempat mempersempit menjadi 14-16.

Kemudian, apa yang disebut dengan pertarungan sengit yang menguras kesabaran pemain dan penonton terjadi. Skor sempat imbang 20-20 usai netting apik Ginting berbuah poin. Selanjutnya skor berubah 22-22. Dua poin terakhir akhirnya menjadi milik Wangcharoen menyusul percobaan Ginting yang tak mampu merubuhkan tembok pertahanan lawan.

Situasi serupa terjadi di gim ketiga. Sejak awal, kedua pemain saling kejar-mengejar angka. Selisih poin tak lagi berjarak. Namun, Wangcharoen mendapat momentum bagus untuk tetap memimpin, 3-4, 4-6, 5-7, hingga 8-9.

Ginting sebenarnya mendapat kesempatan untuk berbalik memimpin saat interval pertama. Namun, setelah jeda, lawannya bisa membalikkan keadaa. Wangcharoen sempat membuat harapan pendukung Ginting hilang saat memimpin cukup jauh, 14-18 dan 16-19.

Namun, api semangat fan Indonesia kembali hidup setelah Ginting berhasil menyamakan skor, 19-19. Selanjutnya, sekali lagi, drama menegangkan tersaji. Skor 19-19, kemudian 20-20, lantas 21-21. Sayangnya, Ginting gagal memanfaatkan peluang di saat-saat menentukan. Ia harus kehilangan dua poin. Artinya, kemenangan rubber game, 21-16 22-24 23-25, menjadi milik Wangcharoen. Thailand pun memimpin.

Patut diakui Wangcharoen bermain lebih baik. Ia semakin berkembang. Membuat tunggal putra nomor satu Taiwan, Chou Tien Chen hampir tak berdaya di pertandingan pertama.

"Tadi di gim pertama saya bisa bermain baik. Di gim kedua dan ketiga sempat tertinggal dan bisa nyusul. Sayang di saat setting saya tidak bisa menyelesaikan pertandingan," aku Ginting usai laga.

Minions sempat kesulitan

Usai pertandingan yang menguras adrenalin selama hampir 90 menit, giliran Minions yang mengambil panggung. Lawan yang dihadapi adalah Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren.

Pengalaman dan ranking dunia menempatkan Minions sebagai unggulan. Namun, dari banyak pengalaman, statistik bisa saja menjadi masa lalu. Sementara setiap pertandingan memiliki cerita tersendiri.

Seperti di pertemuan pertama kedua pasangan yang berjarak bak bumi dan langit dalam hal peringkat dunia. Supak Jomkoh/Kittinupong yang berada di posisi 94 dunia sempat merepotkan pasangan nomor satu dunia.

Keduanya tahu bagaimana memanfaatkan kondisi Minions yang belum stabil. Sejak Olimpiade Tokyo, berlanjut di Piala Sudirman 2021 beberapa waktu lalu, Minions belum lagi mendapat performa terbaik.

Pemandangan tersebut kembali terlihat di gim pertama. Pasangan Thailand itu mampu merepotkan Minions bahkan bisa merebut gim pertama.

Minions baru bangkit di gim kedua. Namun, persaingan di set ketiga tak semudah yang diharapkan. Sempat ketat di awal, Minions perlahan tetapi pasti bisa menjaga jarak, dari 5-2 menjadi 11-8, lantas 13-9 hingga mengunci pertandingan tiga gim berdurasi lebih dari satu jam dengan dengan skor 19-21 21-18 21-13.

Minions dan komentar pelatih ganda putra, Herry IP: https://twitter.com/INABadminton
Minions dan komentar pelatih ganda putra, Herry IP: https://twitter.com/INABadminton

Jojo kewalahan

Tunggal putra Indonesia berikut yang mendapat "pelajaran" dari pemain muda Thailand adalah Jonatan Christie. Publik Tanah Air tentu berharap pemain kelahiran Jakarta itu bisa menebus kegagalan kompatriotnya di partai pembuka.

Selain itu, juara Asian Games 2018 itu diharapkan bisa melanjutkan tren positif dari pertemuan pertama di All England 2021. Saat itu Jojo menang dua gim langsung, 21-13 dan 24-22. Ranking Jojo pun jauh lebih tinggi.

Namun, cerita di pertemuan kedua ternyata berbeda. Pemain Thailand berusia 20 tahun itu tidak hanya merepotkan tetapi membuat Jojo tak berdaya. View sukses balas dendam, juga straight set, 11-21 dan 14-21.

Kali ini View bermain apik. Variasi pukulan diperlihatkan dengan jelas. Kombinasi serangan dan pertahanan berpadu baik. Sementara itu, Jojo seperti kesulitan berkembang.

View langsung memanfaatkan momentum baik di gim pertama untuk menekan Jojo. Jojo keteteran sejak awal pertandingan, mulai tertinggal 4-5, lalu 7-9, kemudian semakin melebar setelah interval pertama menjadi 9-17. Jojo sempat mendapat dua angka saat View menutup set pertama.

Jojo sebenarnya mendapatkan kesempatan untuk memaksa duel berlangsung lebih panjang. Itu terjadi saat pemain berperingkat tujuh dunia itu memimpin 11-10 dan 14-11. Namun, beberapa kesalahan sendiri membuat lawannya yang kini di urutan ke-23 dunia mendapat poin gratis.

Kedudukan pun menjadi sama kuat, 14-14. Dalam situasi ini, posisi Jojo semakin terjepit. View terlihat kian percaya diri. Seperti ditunjukkan saat mengalahkan tunggal putra Taiwan, Wang Tzu Wei, View membuat Jojo harus menyerah kalah. Selisih poin terlalu jauh, 14-17, kemudian 14-19, dan menjadi 14-21.

Fajri menang mudah

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tanpa hambatan saat menghadapi Natthapat Trinkajee/Tanupat Viriyangkura. Pasangan berperingkat tujuh dunia masih terlalu tangguh bagi lawannya yang berada di urutan 1636 dunia.

Pasangan pelapis Minions itu menang dua gim langsung, 21-9 21-12. Ini menjadi kemenangan pertama Fajri atas pasangan Thailand itu.

Lebih dari itu, kemenangan ini membuat skor kedua tim menjadi imbang, 2-2. Lagi-lagi sektor ganda menjadi penyelamat.

Vito Penentu

Shesar Hiren Rhustavito menjadi harapan terakhir Indonesia. Dua tunggal pertama mendapatkan hasil minor, pemain yang disapa Vito itu menjadi tumpuan di laga penentu.

Vito menghadapi Adulrach Namkul. Dari segi usia, lawannya lebih muda tiga tahun. Vito sebenarnya adalah pemain tunggal putra paling senior. Namun perkembangannya selalu berada di balik bayang-bayang Ginting dan Jojo.

Vito yang berusia 27 tahun harus bertarung ketat menghadapi lawannya yang berada di ranking 151. Vito yang kini berada di posisi 19 dunia sempat tertinggal di awal gim pertama. Vito tertinggal 1-5, kemudian menyamakan kedudukan 7-7.

Vito yang bermain lebih tenang dan mengurangi kesalahan sendiri berhasil memimpin dua poin. Smes keras Namkul ke area tak terjangkau dan permainan net yang gagal dari Vito membuat skor kembali identik, 9-9.

Pemain kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah mulai melakukan beberapa percobaan yang gagal. Alhasil, membuat lawannya kembali memimpin, 13-11.

Vito bisa mengambil kembali kendali permainan. Penempatan kok ke sisi-sisi sulit membuat lawannya kewalahan. Vito berbalik unggul 16-14, namun tidak mudah baginya untuk segera menutup gim pertama. Namkul membuat skor sama kuat, 16-16 setelah smes keras beruntun tak berhasil dijangkau Vito.

Vito sebenarnya memiliki keunggulan dalam membaca pergerakan lawan. Terbukti, beberapa kali pengembalikan kok menyasar sudut-sudut sulit. Namun, Namkul terus memanfaatkan sisi kanan Vito yang mudah ditembus. Netting gagal dan smes silang melebar dari bidang permainan membuat Namkul kembali memimpin, 18-19, lantas skor menjadi 20-20 dan 21-21.

Beruntung, Vito mampu menguasai keadaan di momen genting. Smes silang Namkul melebar dan pukulan mendatar yang sukses membuat Vito mampu meraih kemenangan di set pertama, 23-21.

Vito sempat kehilangan gim kedua. Namun, ia bisa bangkit di set penentu untuk mengunci pertarungan lebih dari satu jam dengan skor, 23-21 10-21 21-8.

Rekap pertandingan Indonesia vs Thailand: tournamentsoftware.com
Rekap pertandingan Indonesia vs Thailand: tournamentsoftware.com

Pertandingan ini memberi Indonesia banyak pelajaran sebelum menghadapi Taiwan di laga pamungkas pada Rabu (13/10/2021) nanti. Pekerjaan rumah terbesar ada di sektor tunggal terutama dua tunggal pertama yakni Ginting dan Jojo.

Semoga keduanya bisa segera "move on"!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun