Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Lee Zii Jia Semakin Matang di Tangan Hendrawan, Bagaimana Tunggal Putra Kita?

6 Oktober 2021   07:49 Diperbarui: 6 Oktober 2021   12:39 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga turnamen digelar di Thailand. Ternyata Leg Asia itu tak berpihak pada tunggal putra Malaysia. Lee Zii Jia yang digadang-gadang menjadi penerus Lee Chong Wei sekaligus harapan utama tunggal putra, bermain antiklimaks.

Kegagalan itu mendatangkan kritik. Tidak hanya pada sang pemain, tetapi juga Hendrawan. Hendrawan sudah putus asa. Sejak menjabat posisi itu tak ada turnamen yang bisa diikuti karena hantaman pandemi. Sampai perhelatan Yonex Thailand Open, Toyota Thailand Open, dan World Tour Finals 2020.

Ternyata, tiga ujian pertama yang datang berbarengan itu tidak bisa dilewati dengan baik. Merasa gagal, ia pun mengambil sikap. Ia menyerahkan surat pengunduran diri.

"Tetapi BAM menolak menyetujui surat pengunduran diri dan meminta saya untuk mencoba lagi."

Kepercayaan tersebut kemudian ditebusnya di panggung All England. Dirinya memang sudah 10 tahun berkecimpung di dunia bulutangkis Malaysia. Namun, menempati posisi penting itu baru sekali ini. Pengalaman yang kemudian mengerucut pada kesimpulan, "Saya tahu menjadi pelatih kepala di Malaysia tidak mudah."

Hendrawan tidak menyangka salah satu anak binaannya itu bisa mengukir prestasi fenomenal. Tidak tanggung-tanggung, lawan-lawan yang ditaklukkannya adalah dua unggulan teratas, dua pemain berperingkat paling tinggi saat ini: Kento Momota dan Axelsen.

"Benar-benar kejutan. Bagi seorang pemain yang telah kehilangan kepercayaan diri untuk bangkit kembali dalam waktu sesingkat itu dan menampilkan performa terbaik dalam karirnya, itu hampir mustahil," ungkap Hendrawan pada SportFEAT dari The Star.

Tidak hanya Hendrawan. Lee Zii Jia juga terpukul dengan hasil buruk di awal tahun. Menurut pengamatan Hendrawan, Lee pun mengalami situasi serupa.

Ia bahkan sempat menyarankan Lee menenangkan diri dan rehat dari sejumlah agenda kompetisi. Swiss Open yang digelar sebelum All England diharapkan bisa membangkitkan kepercayaan diri Zii Jia. Namun langkahnya terhenti di semi final. Ia kalah dari pemain 19 tahun Thailand, Kunlavut Vitidsarn.

Harapan untuk mendapatkan kembali kepercayaan dengan menjadi juara Swiss Open ternyata tak terpenuhi. Situasi saat itu sungguh dilematis. Sebelumnya, mereka berketetapan, bila sang pemain dinilai belum siap, maka mereka tidak segan menarik Zii Jia dari All England.

"Setelah pertandingan, saya memberinya waktu satu hari untuk menenangkan diri sebelum bertanya lagi apakah dia ingin bermain di All England."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun