Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Indonesia Tersingkir, Puasa 32 Tahun Berlanjut, dan Pelajaran dari Barisan Muda Malaysia

2 Oktober 2021   06:07 Diperbarui: 2 Oktober 2021   18:02 1598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekpresi sedih Minions usai dikalahkan Aaron/Soh di Olimpiade Tokyo 2020: NOC Indonesia

Lee berhasil memangkas jarak, membuat skor imbang 7-7, lantas berbalik memimpin. Lee, 23 tahun, kemudian terus melaju tanpa bisa dikejar Ginting.

Greysia/Apri Atasi Tekanan

Saat Indonesia tertinggal, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berada dalam tekanan. Pasangan peraih medali emas ganda putri Olimpiade Tokyo itu harus memenangi partai keempat bila tidak ingin tiket semi final menjadi milik negara tetangga.

Namun demikian, lawan yang dihadapi tidak mudah ditaklukkan. Pearly Tan/Thinaan Muralitharan meski masih berusia muda dan belum memiliki jam terbang sebanyak Greysia/Apri tetap bisa memberikan perlawanan ketat.

Pasangan berperingkat 19 BWF membuat Greys/Apri harus bekerja keras. Kejar mengejar angka terus terjadi sejak awal pertandingan. Sempat memimpin 3-2 kemudian 4-3, pasangan Malaysia itu mampu mengejar dan berbalik unggul, 4-6, lantas 9-8.

Patut diakui, Greys/Apri tampil tenang. Keduanya tidak terprovokasi oleh permainan cepat lawan dan bisa membendung smes-smes keras dengan apik. Keduanya pun bisa menyamakan kedudukan dan berbalik memimpin di interval pertama, 11-8.

Pasangan Malaysia sempat membuat adrenalin para fan badminton di Tanah Air berkecamuk saat keduanya bisa mengejar ketertinggalan beberapa poin dan menunda Greys/Apri memetik kemenangan. Skor sempat sama kuat, 20-20, sebelum pasangan senior-junior Indonesia merebut dua poin kemenangan.

Awal set kedua sempat alot. Setelah menyamakan kedudukan 3-3, Greys/Apri bisa mengekploitasi pasangan muda Malaysia untuk meraih poin demi poin. Mengharuskan lawannya jatuh-bangun meladeni smes keras, penempatan bola yang jitu, serta pertahanan kokoh dari Greys/Apri.

Greys/Apri memimpin 8-4, namun pendulum kemudian berpihak ke Malaysia pasca-interval. Greys/Apri tertinggal 11-14. Melalui serangkaian drama menegangkan, pasangan Malaysia itu kemudian memaksa pertandingan berlanjut ke set ketiga.

Wakil Malaysia sukses memberi "senam jantung" bagi para penggemar di Indonesia. Pertahanan mereka rapat. Mereka membuat Greys/Apri beberapa kali harus melakukan kesalahan sendiri. Terjadi adu reli hingga 79 pukulan. Sempat tertinggal 12-20 di gim penentuan, mereka nyaris membuat "comeback" sensasional bila saja perolehan poin mereka tak dibendung di angka 18.

Selain itu, mental bertanding dan semangat juang pantang menyerah. Di balik perjuangan panjang selama 91 menit dengan skor 22-20 17-21 21-18, Pearly Tan/Thinaan Muralitharan menunjukkan tanda-tanda baik untuk menjadi pasangan ganda putri kelas dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun