Ya, lawan memang lebih baik. Anak binaan Flandy Limpele, yang pernah menjadi anak didik Herry IP, sesungguhnya sedang mengirim banyak pesan pada Herry dan Minions.
Jorji Dipaksa Capek oleh Kisona
Usai penempatan kok di depan net tak bisa dijangkau Kisona, Gregoria Mariska Tunjung tak berteriak histeris. Sebagai ganti perayaan kemenangan, Jorji hanya mengepalkan tangan erat-erat.
Ia berjalan ke pinggir lapangan sambil mengucapkan patah kata. Dari gerak bibir yang tertangkap kamera sepertinya Jorji mengucapkan kata "capek."
Kalau memang benar demikian ucapannya, hal tersebut sungguh tercermin sepanjang pertandingan. Kisona benar-benar menguras tenaga Jorji.
Jorji harus melewati pertandingan tiga gim berdurasi lebih dari satu jam. Jorji hampir saja tergelincir di gim pertama andai saja tidak mampu mengejar ketertinggalan 13-17 menjadi 17-17. Lantas, Jorji mengimbangi Kisona dalam kedudukan 19-19 dan 20-20 sebelum merebut dua poin terakhir.
Gim pertama benar-benar menguji daya juang Jorji. Situasi serupa terjadi di set kedua. Hanya saja patut diakui, Kisona yang setahun lebih tua dari Jorji sungguh merepotkannya di set kedua. Pengembalian kok yang akurat, netting yang apik, serta sejumlah kesalahan sendiri yang dilakukan Jorji, membuat tunggal putri Malaysia berperingkat 53 dunia itu menang 18-21.
Jorji, 22 tahun, sebenarnya bisa mengunci pertandingan lebih cepat. Hal ini mengandaikan dara kelahiran Wonogiri itu bisa menjaga keunggulan.
Jorji yang kini berada di ranking 21 dunia sempat memimpin 12-17 hingga 14-7. Namun, Kisona terus berjuang mengejar poin demi poin hingga membuat jarak skor menjadi tipis, 15-11, 19-16, bahkan sampai menahan perolehan poin Jorji di angka 20. Sementara Kisona terus memaksimalkan stamina Jorji yang kian tergerus dan fokus yang mulai terganggu untuk merebut tiga poin.
Usai laga Jorji berterus terang. "Saya sebenarnya lumayan tegang karena kalau seandainya saya kalah akan tertinggal 0-2."