Ginting kembali tertinggal 9-11, sebelum ketertinggalan semakin melebar menjadi 10-16. Kesalahan sendiri ditambah pengembalian kok yang "tanggung" membuat Antosen bisa dengan mudah menambah koleksi poin menjadi 18-12.
Hendry terus memotivasi Ginting. Dipertegas dengan kepalan kedua tangan dalam gerakan memberikan semangat. Satu demi satu angka diraih Ginting. Jarak kembali dekat, 15-18.
Pengembalian Ginting yang terlalu lemah memberi Antosen "match point." Drop shot menyilang akurat Antonsen ke sisi kanan bidang permainan Ginting, kemudian mengakhiri pertandingan straight set, 21-15.
Antosen membawa Denmark berbalik memimpin. Selain itu, permainan Ginting yang antiklmaks tak seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya membuat Antonsen mampu memperkecil ketertinggalan dalam rekor "head to head" menjadi 1-4.
Aura Emas Olimpiade
Dalam situasi tertinggal, Greysia Polii/Apriyani Rahayu adalah kunci. Pasangan peraih medali emas ganda putri Olimpiade Tokyo itu harus bisa memutus laju kemenangan Denmark. Hanya dengan memetik kemenangan atas Maiken Fruergaard/Sara Thygesen, Greys/Apri tetap menyalakan api harapan bagi Merah-Putih.
Bila tidak maka status juara grup lepas dari tangan Indonesia. Greys/Apri yang menempati ranking enam BWF mampu menjaga motivasi prestasi di Tokyo ke panggung beregu ini.
Menghadapi rival yang berposisi 10 tangga di belakang mereka, Greys/Apri tampil penuh percaya diri. Aura Olimpiade sungguh terasa. Pasangan Denmark sempat memberi perlawanan di gim pertama. Beberapa kesalahan komunikasi memberi pasangan Denmark poin pro deo.
Walau begitu, Greys/Apri tetap bisa mengendalikan keadaan. Sisi-sisi terbaik mereka, mulai dari daya juang, determinasi, hingga agresivitas sulit diimbangi lawannya.
Keduanya pun mampu menyudahi perlawanan ganda putri nomor satu Denmark itu dalam dua gim langsung, 21-17 dan 21-9.