Tidak hanya itu. Nasib Ronaldo bersama Juve di pertandingan awal Liga Champions lebih miris dari Messi. Â Menghadapi Valencia, Ronaldo harus meninggalkan lapangan pertandingan.
Namun, Ronaldo kemudian bisa mengatasi hambatan di awal. Ia mencetak 21 gol di musim perdana. Walau itu menjadi rekor terendah sejak meninggalkan United, jumlah gol tersebut menempatkannya sebagai salah satu pemain paling produktif di klub dan kompetisi domestik.
Musim berganti, Ronaldo berhasil mendapatkan kembali kecemerlangannya. Dua musim beruntun, Ronaldo mampu memperbaiki produktivitasnya. Torehan 31 dan 29 gol di dua musim terakhir menjadi bukti.
Kompetisi masih panjang. Masih banyak pertandingan menanti. Melihat tren yang terjadi, perjalanan Messi di Prancis bisa jadi akan seperti Ronaldo di Italia. Sulit di awal, tetapi bersinar kemudian. Messi tentu bisa mengimbangi awal bagus Ronaldo dan menebus statistik sementara yang menempatkannya dalam posisi inferior.Â
Terlepas dari data dan angka, selama kedua pemain itu merumput, publik masih tetap akan dihibur. Termasuk juga membumbuinya dengan berbagai perbandingan dikotomis di antara kedua kelompok penggemar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H