Ronaldo tidak memilih makanan penutup yang berat. Tetapi justru memilih buah-buahan dan beberapa sumber protein seperti telur rebus. Hal ini ternyata menyihir para pemain lain. Tidak ada satu pemain pun yang memilih hidangan yang jauh berbeda dan bertolak belakang dengan pilihan Ronaldo.
Messi kesulitan
Situasi berbeda dialami Messi. Setelah mengalami kenyamanan selama lebih dari dua dekade di Nou Camp, La Pulga atau Si Kutu itu harus menjalani awal yang baru di Paris. Banyak hal yang harus dimulai dari titik nol.
Tak mengherankan, proses adaptasi Messi berjalan lamban. Hal ini terlihat dari bagaimana Messi menyatu dengan rekan-rekan setim di lapangan pertandingan. Messi terlihat masih menjadi orang asing dalam skuad bertabur bintang itu.
Messi belum menyatu misalnya dengan Kylian Mbappe dan Neymar Junior di lini serang. Harapan melihat trio MNM menjadi trisula maut masih jauh panggang dari api. Bayangan publik akan sebuah "tim impian" masih belum sesuai harapan.
Pemain berusia 34 tahun yang terpaksa hijrah karena kemelut finansial Barca, belum merasa nyaman berseragam Les Parisien. Bila Ronaldo langsung mengisi "starting line-up" tak lama setelah bergabung dengan United, tidak demikian dengan Messi.
Mauricio Pochettino justru memberi waktu bagi Messi untuk mendapatkan kembali kebugaran sambal melihat tim dari luar lapangan. Messi menjadi pemain pengganti di pertandingan pertamanya brsama Reims. Bermain 24 menit dalam kemenangan 2-0. Berbeda dengan yang biasa dilakukan di Barca, Messi tidak mencetak gol di laga itu.
Selanjutnya, Messi mengisi daftar 11 pemain utama dan pertama bersama Mbappe dan Neymar saat menghadapi Club Brugges di Liga Champions. Debut Messi bersama PSG di kompetisi elite Eropa itu diharapkan bisa membuat kejutan.
Namun, bintang timnas Argentina itu terlihat kesulitan untuk bisa memberikan dampak signifikan. Selain peluang mengenai mistar gawang, Messi kembali didera paceklik gol. Duel menghadapi klub Belgia itu berakhir 1-1 yang membuat Messi menjadi sasaran.
Messi kemudian diturunkan saat menghadapi Lyon. Pertandingan kontra musuh bebuyutan itu, Messi kembali mengisi formula MNM. Namun, Pochettino kemudian membuat keputusan berani. Sesama warga Argentina itu menarik Messi keluar pada menit ke-76.