Tidak butuh waktu bagi CR7 untuk membungkam suara-suara miring. Tiga pertanidngan dilalui, tak pernah alpa Ronaldo mencatatkan namanya di papan skor.
Ronaldo yang mencetak 36 gol dalam 44 pertandingan bersama Juventus musim lalu, tetap bertaji walau berganti klub.
Tiga pertandingan pertama sukses ia jalani. Ia menjadi pembeda. Kehadirannya begitu berpengaruh. Bila musim-musim sebelumnya United terlihat kesulitan melewati tantangan di awal musim, bersama Ronaldo segalanya terlihat lebih mudah.
Ronaldo mencetak gol pembuka saat menghadapi Newcsatle United. Hanya butuh 13 detik bagi Ronaldo untuk mencetak gol melawan Young Boys di matchday pertama penyisihan grup Liga Champions Eropa. Ronaldo kemudian ditarik keluar di babak kedua yang kemudian berujung dengan kekalahan mengejutkan di Swiss.
Menghadapi West Ham United di Liga Inggris beberapa waktu kemudian, Ronaldo mencetak gol keempatnya dalam tiga pertandingan. Ronaldo mencetak gol untuk menyamakan kedudukan sebelum Jesse Lingard tampil sebagai pahlawan berkat golnya jelang bubaran.
Apakah performa ciamik Ronaldo di awal musim karena ia masih mempertahankan kualitas seperti 12 tahun silam? Tentu, dibanding saat ini, situasi saat itu berbeda dalam banyak hal. Rekan setim berbeda, begitu juga pelatih.
Begitu juga posisi dalam tim. Ronaldo bukan pemain sayap seperti sebelum meninggalkan Manchester pada 2009 silam. Ronaldo dalam formasi Ole Gunnar Solskjaer saat ini adalah penyerang tengah. Berbeda posisi tetapi ketajaman Ronaldo tetap terlihat. Ronaldo memperlihatkan diri seperti saat menghadapi momen-momen besar lebih dari sepuluh tahun lalu.
Ronaldo tidak hanya membuat perbedaan di lapangan pertandingan. Ia juga fajar harapan yang membangkitkan semangat para pemain muda untuk terlibat persaingan memperebutkan gelar Liga Primer Inggris dengan tim-tim unggulan seperti Chelsea, Liverpool, dan Manchester City.
Tidak hanya dalam urusan mencetak gol, Ronaldo menjadi panutan bagaimana membawa diri baik di dalam maupun di luar lapangan. Ronaldo seperti menjadi mercusuar tempat para pemain muda melihat bagaimana menjadi pemain profesional dan meraih prestasi hingga usia lewat kepala tiga.
Keteladanan Ronaldo itu sungguh terasa di luar lapangan. Melansir Dailymail.co.uk, penjaga gawang pelapis David De Gea, Lee Anderson Grant, bersaksi bagaimana Ronaldo menjaga pola makan. Seusai pertandingan kontra Newcastle, Ronaldo memilih mengkonsumsi alpukat dan beberapa telur rebus.