"Pada dasarnya kami telah melakukan segala yang kami bisa untuk meyakinkan dia untuk tetap bertahan, tetapi dia masih memutuskan untuk mengundurkan diri lagi. Kami akan menghormati keputusannya dan berterima kasih atas semua yang telah dia lakukan," ungkap Choong Hann melansir The Star.
Soal Han Chengkai
Pada hari yang sama Han Chengkai mengambil keputusan serupa. Ia memutuskan mundur sebagai pemain ganda putra. Sebelumnya, Han berpasangan dengan Zhou Haodong. Keduanya menjadi pelapis senior mereka, Li Junhui/Li Yucen.
Tanpa Han, Zhou akan kehilangan pasangan yang pernah bersama meraih sejumlah gelar di antaranya Kejuaraan Dunia 2016, French Open 2018, China Masters 2018, dan runner-up China Open Super 1000 2018.
Saat menjuarai French Open Super 750 saat itu, pasangan yang pernah menduduki ranking lima dunia, mengalahkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, 23--21, 8--21, 21--17.
Dua tahun sebelum itu, keduanya menyerah dari pasangan lainnya dari Indonesia, Wahyu Nayaka/Kevin Sanjaya di final Indonesia Masters 2016, 16--21, 18--21.
Han, kelahiran 1998, perlahan tetapi pasti menjadi pemain spesialis ganda putra dengan perkembangan meyakinkan. Sejak itu, ia dan Zhou terus mengejar senior mereka. Kini keduanya berada di rangking 18 dunia, tertinggi kedua di antara ganda putra China lainnya.
Han yang baru saja berusia 23 tahun terpaksa menguburkan harapan menjadi penerus "The Twin Tower" karena masalah cedera punggung tak berkesudahan. Cedera itu sangat mengganggu penampilannya dan membuatnya tak bisa meningkatkan performa.
Dalam keterangannya di situs media sosial Weibo, Han mengatakan dengan tegas bahwa perjalannya di dunia olahraga sudah mencapai titik akhir.
"Tidak ada perjamuan permanen dalam hidup. Perjalanan saya ke Pesta Olahraga Nasional sudah berakhir, dan mungkin akhir karier saya."