Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ronaldo Pergi, Juve Nyaris Tergeletak di Zona Degradasi, dan Sejumlah Alasan Fan Tak Perlu Panik

13 September 2021   22:37 Diperbarui: 13 September 2021   22:55 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Moise Kean (kanan) dan Aaron Ramsey (kiri) di laga vs Napoli di Stadion Diego Armando Maradon, Sabtu (11/9/2021): AFP/ FRANCO ROMANO via Kompas.com

Juventus mengawali musim Serie A 2021/2022 dengan hasil tak memuaskan. Betapa tidak, dari tiga pertandingan yang telah dilakoni, Nyonya Besar hanya meraih satu poin. Hasil dari sekali seri, dan dua laga lainnya berakhir negatif.

Banyak hal kemudian menjadi pertanyaan. Tidak hanya terkait sumber daya pemain secara keseluruhan, tetapi juga secara khusus menyasar kepergian Cristiano Ronaldo. Saat musim baru dimulai, CR7 justru memilih pergi.

Ronaldo sempat menjalani pertandingan pertama kala Bianconeri bertandang ke Stadion Friuli, menghadapi tuan rumah Udinese, Minggu (22/8/2021). Saat itu Ronaldo menjadi pemain pengganti. Ia baru diturunkan di babak kedua, tepatnya di menit ke-60 menggantikan Alvaro Morata.

Massimiliano Allegri memilih Morata mendampingi Paulo Dybala. Kehadiran Ronaldo hampir saja memberi tim tamu kemenangan andai saja golnya di menit ke-90+4 tak dianulir wasit.

Selain itu, bila Wojciech Szczesny tak melakukan blunder konyol, hasil akhir mungkin berbeda. Gol Dybala dan Juan Cuadrado tak cukup membawa pulang tiga poin. Penalti Roberto Pereyra dan gol Gerard Deulofeu tujuh menit sebelum waktu normal usai, membuat kedua tim harus berbagi angka.

Ada yang mempertanyakan keputusan Allegri tidak menurunkan Ronaldo sejak menit awal. Belakangan baru dikuak oleh Fabrizio Romano, bahwa keputusan tersebut bukan datang dari sang pelatih.

Gawang Juventus dibobol Koulibaly dan kemenangan menjadi milik Napoli: Dailymail.co.uk
Gawang Juventus dibobol Koulibaly dan kemenangan menjadi milik Napoli: Dailymail.co.uk

Ronaldo sendiri yang meminta namanya tak disertakan dalam "starting XI." Alasannya, pemilik lima Ballon d'Or itu masih menunggu kejelasan seputar masa depannya di Turin.

"Ini adalah permintaan khusus dari Cristiano karena dia berharap bisa menemukan solusi di bursa dalam beberapa hari ke depan. Namun Juventus belum menerima penawaran resmi buat Cristiano." Demikian kicauan sang jurnalis kenamaan Italia di akun Twitter-nya.

Isyarat itu kemudian menjadi semakin jelas tak lama berselang. Man United tak butuh waktu lama untuk memulangkan Ronaldo ke Old Trafford. Sementara itu Manchester City yang lebih dulu dikaitkan dengan kapten timnas Portugal itu ternyata tak bisa memenuhi persyaratan Juventus. 

Ada yang bilang, City tak ingin mengeluarkan dana untuk mendapatkan tanda tangan Ronaldo. Kemudian, sinisme menyasar klub itu. Klub kaya raya tapi tak punya modal. Kira-kira demikian selentingan yang sempat beredar.

Setelah itu, Juventus tampil tanpa Ronaldo. Hasilnya, dua kekalahan beruntun. Pertama saat menjamu Empoli di Allianz Stadium pada akhir Agustus dengan skor 0-1, berlanjut saat melawat ke Stadion Diego Armando Maradona, dua pekan kemudian.

Juventus tak berdaya menghadapi tuan rumah Napoli. Sempat unggul melalui Morata di menit ke-10, namun Matteo Politano dan Kalidou Koulibaly, masing-masing mencetak gol di menit ke-57 dan 85, membuat hasil akhir berbeda.

Sepanjang babak pertama Napoli begitu mendominasi pertandingan. Hanya saja, Juventus memiliki jumlah "shot on target" lebih baik, yakni empat berbanding 2.

Kesalahan pemain belakang Juventus ikut memperburuk keadaan. Kiper Wojciech Szczesny yang kurang awas mengawal benteng terakhir, hingga semangat tuan rumah memanfaatkan dengan baik situasi yang berpihak  kepada mereka.

Efek Ronaldo

Setelah tiga pekan berlalu, Juventus kini mendekam di papan bawah. Juve hampir saja terjerembab di zona degradasi bila saja tak mendapat satu poin dari tiga laga. Juve sedikit beruntung dibanding para penghuni "zona merah" seperti Verona dan Salernitana yang belum juga mendapat poin.

Hasil ini membuat para penggemar uring-uringan. Selain marah dan kecewa, tak sedikit merasa bingung dengan situasi yang menimpa tim kesayangannya. Tiga laga dengan satu poin bukan hal yang pantas.

Berbeda dengan Ronaldo yang mencatatkan debut jilid dua nan sensasional. Membuat euforia penggemar Setan Merah meluap-luap. Sepasang gol ke gawang Newcastle United pada pertandingan yang berakhir dengan skor 4-1 lebih dari cukup membanjirinya dengan aneka pujian. Tidak terkecuali dari kubu sang mantan, Juventus.

Apakah situasi ini membuat para fan Juve perlu menekan tombol panik? Patut diakui kepergian Ronaldo meninggalkan celah dalam skuad Juveentus. Selama tiga musim, pemain yang kini berusia 36 tahun itu, mampu menyumbang 101 gol dalam 134 pertandingan di berbagai kompetisi. Ronaldo adalah pemilik sepatu emas Serie A musim lalu.

Cristiano Ronaldo, saat melawan Cagliari dalam lanjutan Serie A Liga Italia, Senin (6/1/2020): TWITTER JUVENTUS via Kompas.com
Cristiano Ronaldo, saat melawan Cagliari dalam lanjutan Serie A Liga Italia, Senin (6/1/2020): TWITTER JUVENTUS via Kompas.com

Ronaldo hampir jarang menghuni bangku cadangan. Kehadirannya benar-benar dimanfaatkan sesuai peruntukan dan harapan yakni memberi tim tersebut banyak gelar.

Ronaldo kemudian ikut andil meraih dua trofi Liga Italia, satu trofi Coppa Italia, dan sepasang trofi Piala Super Italia. Harapan membawa pulang trofi Liga Champions ke Turin akhirnya tinggal harapan.

Walau begitu, Ronaldo sudah memberi pengaruh tertentu bagi Juventus. Sekurang-kurangnya dalam urusan mencetak gol. Ketika sang bomber tak lagi berada dalam tim, rasa kehilangan sepertinya tak bisa dibantah.

Aneh

Soal Ronaldo tidak ada habisnya. Mantan pemain Real Madrid itu, seperti disinggung sebelumnya, menandai "comeback" berseragam merah langsung dengan "brace."

Menariknya, menukil pengamatan Giancarlo Marocchi seperti dilansir manchestereveningnews.com, pemain tersebut justru beroperasi di posisi yang ia tolak saat berseragam Juventus.

Ronaldo berperan sebagai penyerang tengah. Ia terlihat menikmati memotong dari sisi kiri, lantas mencetak gol dengan kaki kanan.

Situasi ini berbeda saat bermain untuk Juventus. Pemain yang mencetak lebih banyak gol dari penyerang mana pun di Serie A musim lalu, tidak melakukannya sebagai penyerang tengah.

"Saya perhatikan dia bermain sebagai penyerang tengah kemarin, yang merupakan sesuatu yang dia tolak ketika dia masih di Juventus," tandas Giancarlo Marocchi, mantan  pemain sayap Italia, yang kini menjadi pundit untuk Sky Sport Italia.

Ronaldo usai mencetak gol kedua ke gawang Newcastle dalam debut jilid duanya bersama Setan Merah: Dailymail.co.uk
Ronaldo usai mencetak gol kedua ke gawang Newcastle dalam debut jilid duanya bersama Setan Merah: Dailymail.co.uk

Tak perlu panik

Juventus kini menghadapi pekerjaan rumah untuk membenahi skuad. Mengisi celah yang ditinggalkan Ronaldo adalah salah satunya. Mengkondisikan pemain yang ada untuk mengambil peran yang dimainkan Ronaldo selama tiga musim.

Kondisi Juventus saat ini tak lepas dari kritik di satu sisi dan  harapan di sisi berbeda. Jurnalis Italia,  Giancarlo Padovan, terang-terangan menilai rendah kualitas skuad Juventus. Ia menganggap Juve kini diisi para pemain yang tidak cukup baik.

Kepergian Ronaldo yang menyumbang separuh gol semakin memperparah keadaan. Tidak ada pemain yang ia anggap bisa menggantikan peran Ronaldo sebagai pemain kunci.

"Juve ini memiliki terlalu banyak pemain biasa-biasa saja (Szczesny, De Sciglio, Pellegrini, McKennie, Rabiot, Bernardeschi, Ramsey) untuk menegaskan bahwa ia memiliki banyak alternatif. Dia memiliki sedikit dan, sayangnya untuknya, pemiliknya lelah dan kosong," begitu komentar Padovan usai laga kontra Napoli.

Namun begitu, ada harapan bahwa jalan terjal di awal musim akan segera mengantar mereka ke dataran yang indah. Beberapa alasan bisa dikemukakan.

Pertama, hasil buruk di awal musim, tidak lepas dari jeda internasional yang cukup menguras tenaga para pemain. Lima pemain kunci baru kembali ke Italia hanya 24 jam sebelum menghadapi Napoli. Sementara itu Federico Chiesa kembali dalam kondisi cedera.

Absennya para pemain kunci, serta penampilan kurang maksimal karena kondisi fisik yang belum sepenuhnya prima, membuat kita tak bisa terlalu berharap banyak.

Kedua, patut diakui pertandingan kontra Napoli tidak selalu mudah bagi Juventus. Sejak tim tersebut beralih kepemilikan ke tangan Aurelio DE Laurentiis, Partenopei sudah menjadi tim yang disegani.

Perjalanan ke selatan selalu menyajikan tantangan berat bagi para lawan. Kekalahan di stadion yang dilunya bernama Stadin San Paolo terkadang bukan sesuatu yang mengejutkan, termasuk oleh tim sekaliber Juventus.

Ketiga, Juventus bukan belum pernah mengalami awal musim yang sulit. Situasi yang terjadi saat ini bukan baru pertama kali terjadi. Bukan sesuatu yang langka sehingga tak perlu terlalu dikhawatirkan.

Sebagai contoh, musim 2015/2016, situasi Juve tak berbeda jauh. Sangat mirip, dengan kekalahan atas Napoli sebagai salah satunya.

Namun, seiring berjalannya waktu, saat berbagai hambatan diatasi, Juventus langsung kembali menjadi raksasa yang baru bangun dari tidur. Tim tersebut langsung melejit hingga menggapai puncak dalam hitungan bulan.

Tentu situasi yang terjadi saat ini tidak sepenuhnya identik. Tidak ada sebab tunggal. Selalu saja ada keterkaitan dengan faktor-faktor yang tidak sempat dikemukakan ke publik dan terbaca di layar kaca.

Para penggemar Juventus pun berharap, badai di awal musim bisa segera berlalu. Allegri dan para pemain bisa segera beranjak dari mimpi buruk untuk mendapatkan kembali jalur yang benar. "Move on" dari Ronaldo dan memahami kenyataan bahwa pemain boleh datang dan pergi, tetapi klub akan tinggal tetap. 

Untuk itu, para penggemarnya pun perlu memberi energi positif, jangan malah terpenjara dalam pesimisme. Ada banyak alasan yang membuat kita tak harus cepat-cepat menekan tombol panik. Kompetisi baru dimulai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun