Besarnya dukungan dan harapan menjadi katalis Ronaldo. Kepulangannya ke Old Trafford tidak untuk menapak tilas dan memberikan tim tersebut keuntungan secara ekonomi semata. Ronaldo siap untuk memberikan pengaruh secara nyata di setiap pertandingan.
Dua gol ini menjadi titik permulaan dari perjuangannya untuk menjadi pencetak gol terbanyak di akhir musim. Ia akan bersaing dengan Romelu Lukaku, Harry Kane, dan berbagai pemain lain yang sedang dalam tren yang bagus.
Bila mendapatkan banyak tantangan dan aroma rivalitas semakin kental, Ronaldo sepertinya semakin tertantang.
Saya sepakat dengan Mason. Debut jilid dua Ronaldo ini bukanlah jawaban dari semua harapan dan pertanyaan. Soal sepatu emas dan gelar juara di akhir musim adalah sederet tanda tanya yang akan dibuktikan oleh sang waktu.
"Ini bukan pertandingan yang akan memenangkan Anda Liga Premier dan itulah yang saya katakan tentang dia ketika dia mencetak lebih banyak gol daripada [Romelu] Lukaku tahun lalu, tetapi Inter Milan memenangkan liga."
Agar menjadi semakin produktif dan produktivitas itu berjalan linear dengan prestasi tim, Ronaldo jelas bukan jawaban tunggal. Mason, sekali lagi, benar. Ronaldo adalah satu bagian kecil dari sebuah tim besar bernama Manchester United. Sementara United hanyalah satu dari 20 tim di kompetisi ketat bernama Liga Primer Inggris.
"Orang-orang mengatakan dia melakukan pekerjaannya, tetapi ini adalah permainan tim. Tidak, tugas Anda adalah mencetak gol di pertandingan besar. Ini tidak akan membuat Anda memenangkan Liga Premier dengan dua gol ini."
Semoga selentingan Mason itu semakin membakar semangat Ronaldo untuk menjawabnya dalam gol demi gol dan berlanjut dengan poin demi poin bagi United.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H