Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Pensiunnya Hiroyuki Endo dan Mundurnya Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, Kehilangan bagi Jepang dan Keuntungan untuk Indonesia

10 September 2021   11:38 Diperbarui: 11 September 2021   18:32 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Endo, Sang Legenda

Bila Indonesia masih memiliki Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan sebagai pasangan paling senior yang masih aktif bermain, Jepang sempat mempunyai Hiroyuki Endo, Kamura, dan Sonoda.

Dari ketiga nama itu, Endo terbilang paling senior. Usianya sudah 34 tahun. Ia sudah memberikan banyak kontribusi bagi Jepang. Sepanjang kariernya, pria yang berulangtahun saban 16 Desember itu sudah berpasangan dengan sejumlah pemain dan meraih hasil beragam.

Sejumlah pencapaian terbaik Endo di antaranya meraih perunggu Kejuaraan Dunia 2015. Saat itu ia berpasangan dengan Kenichi Hayakawa. Mereka menjadi bagian dari skuad Jepang yang memenangi Piala Thomas 2014.

Sementara itu, dalam beberapa tahun terakhir ia sukses mendongkrak juniornya Yuta Watanabe hingga mampu bersaing di level atas dunia.

Pasangan yang kini menempati rangking lima dunia mencatatkan hasil gemilang di panggung All England dalam dua edisi terakhir, 2020 dan 2021. Mereka adalah sang juara bertahan dalam dua edisi beruntun.

Endo dan Yuta sebenarnya memiliki target tinggi di Olimpiade Tokyo 2020. Bermain di kandang sendiri, keduanya tidak ingin mengecewakan pendukungnya. Sayangnya, langkah mereka terhenti di babak perempat final.

Keduanya harus mengakui keunggulan Lee Yang/Wang Chi Lin. Kekalahan cukup mudah, straight set, 16-21, 19-21, membuat mereka diliputi penyesalan. Di sisi lain, keduanya seakan membuka jalan bagi pasangan Taiwan itu yang kemudian keluar sebagai juara.

Endo lebih kecewa lagi. Ia kembali gagal di edisi Olimpiade kedua. Sebelumnya di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, bersama Kenichi Hayakawa mereka gagal berbicara banyak.

Namun demikian, salah satu kemenangan penting mereka torehkan kala itu. Untuk pertama kali dalam sembilan pertemuan, mereka berhasil mengalahkan Mohammad Ahasan/Hendra Setiawan. Itu terjadi di penyisihan grup.

Tak heran pensiunnya Endo menjadi sebuah kehilangan bagi bulutangkis Jepang. Terutama bagi Yuta Watanabe yang terbukti mampu mengimbangi dan melengkapinya di lapangan pertandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun