Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Raheem Sterling, Budapest, dan Kisah Miris Rasisme yang Masih Akrab

3 September 2021   09:58 Diperbarui: 4 September 2021   07:43 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berlutut sejenak sebelum kick-off laga Inggris kontra Hungaria sebagai bentuk gerakan anti-rasisme: Dailymail.co.uk

Sayangnya, tindakan tersebut disambut dengan hujan gelas plastik. Aksi yang jelas tak terpuji. Sarat sentimen.

Sepanjang pertandingan nyanyian rasis terdengar dengan mengarah secara khusus pada Sterling dan pemain pengganti muda, Jude Bellingham. Saat pemain 18 tahun itu melakukan pemanasan di sisi lapangan ia disambut dengan nyanyian rasis.  

Jalan panjang

Aksi-aksi ini tentu mengundang keprihatinan. Para pemain Inggris tetap memberikan dukungan kepada Sterling untuk tindakan tak mengenakkan yang ia terima.

Declan Rice membalas ejekan itu. Saat berlari memberi selamat kepada Sterling, ia mengambil salah satu cangkir dan berpura-pura meminumnya, lantas melemparkannya kembali ke lapangan.

Ini tentu bentuk perlawanan simbolis. Rice bukan seorang peminum. Ia pernah mengatakan pada Juni lalu bahwa ia belum pernah minum bir sampai Inggris memenangkan Piala Eropa 2022.

"Tahukah Anda, sampai hari ini saya belum pernah minum bir dan saya berusia 22 tahun. Itulah kebenarannya. Tidak pernah minum bir. Jangan meminumnya," begitu komentar pemain West Ham United sebelum ambil bagian di Euro 2022 yang berakhir dengan kekalahan atas Italia di final di Wembley, London.

Memungut dan bertindak seakan menikmati minuman dengan gelas yang dilempar dari tribun adalah ekpresi antitesis. Ia seakan mengatakan bahwa gelas tersebut seharusnya dipakai untuk meminum bukan untuk melempari seseorang.

Di laga itu Rice tampil baik. Ia mencetak gol keempat, sekaligus mengunci kemenangan timnya.

Hanya saja tidak semua pihak sepaham dengan bentuk-bentuk rasisme seperti ini. Perang menghadapi rasisme pun menjadi tidak mudah.

Perdana Menteri Hungaria, Victor Orban, pernah menunjukkan dukungan pada tindakan penggemar Hungaria yang melakukan pelecehan pada pemain Irlandia. Dalam keterangan setelah lag aitu, Orban menanggap wajar para penggemarnya bereaksi seperti itu karena diprovokasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun